Wagub Kalteng Kecam Penindasan Umat Muslim di Rohingya

id Aksi Damai, Muslim Rohingya, Wagub Kalteng

Wagub Kalteng Kecam Penindasan Umat Muslim di Rohingya

Ribuan anggota Kesatuan Ummat Islam (KUI) Kalimantan Tengah saat melaksanakan aksi solidaritas untuk muslim Rohingya yang dilaksanakan di Bundaran Besar, Palangka Raya, Jumat (8/9).(Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Bila perlu cabut penghargaan Nobel PBB untuk Aung San Suu Kyi...
Palangka Raya, (Antara Kalteng) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Said Ismail turut turun ke jalan mengikuti aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya dilaksanakan di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Jumat siang.

Ismail disela aksi yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai Ormas Islam Kalteng itu mengatakan bahwa apa yang dialami Muslim Rohingnya jangan pernah terjadi lagi terlebih di Indonesia karena bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945.





"Disebutkan di Pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Dan apapun itu namanya, tatkala menyentuh ketidakprikemanusiaan dan ketidakberprikeadilan maka kita sebagai warga dan manusia berhak meminta keadilan didapatkan oleh siapapun," katanya.

Pada acara yang berlangsung usai Salat Jumat ini, Wagub Kalteng ini juga meminta PBB melakukan tindakan nyata agar kekerasan dan kekejaman yang menimpa warga Rohingya segera dihentikan.

"Bila perlu cabut penghargaan Nobel Perdamaian untuk Aung San Suu Kyi. Itu karena kita lihat secara langsung muslimin di sana tengah disiksa mereka. Cabut penghargaan nobel PBB berhak untuk itu semua," katanya.

Wagub Kalteng ini juga menegaskan bahwa informasi di media sosial termasuk Facebook yang menyatakan tragedi Rohingnya "hoax" adalah tidak benar.



Sementara itu, Koordinator aksi solidaritas tersebut, Agus Hermawan mengatakan bahwa apa yang terjadi pada Muslim Rohingya tidak bisa didiamkan begitu saja.

Pihaknya pun memberikan penyataan sikap keras atas tragedi kemanusiaan yang paling keji, terutama yang menimpa Muslim dari suku Rohingnya.

"Pernyataan sikap ini akan kita sampaikan pada aksi hari yang juga sebagai bentuk dukungan moril dan materil kepada warga Muslim Rohingya yang tengah dibantai oleh junto militer Myanmar sejak bertahun-tahun," katanya.

Pihaknya juga mengajak Umat Muslim Kalteng peduli atas tragedi kemanusiaan yang terjadi diperbatasan antara Bangladesh dengan Myanmar tersebut.

"Kami juga meminta pemerintah membekukan hubungan diplomatis Indonesia dengan Myamnar, sampai ada jaminan bahwa warga Rohingya tak lagi ditindasa," katanya.



Aksi itu sendiri laksanakan oleh Kesatuan Ummat Islam (KUI) Kalimantan Tengah yang mana anggotanya merupakan Ormas Islam di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila," ini.

Meski dibawah terik matahari yang menyengat, para peserta baik orang tua, remaja bahkan anak-anak tetap semangat hingga aksi dinyatakan selesai.

Dalam kesempatan itu, juga dilaksanakan penggalangan dana bantuan untuk Muslim Rohingya dengan jumlah akhir Rp55 juta lebih.