"Insya Allah dan Allah ridho, maka saya akan kembali bertarung pada pemilihan Bupati Seruyan 2018," kata Sudarsono di Kuala Pembuang, Minggu.
Sudarsono yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Seruyan mengatakan, keputusan untuk kembali maju pada Pilkada mendatang, karena dirinya sudah mengantongi rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar untuk kembali maju dalam perhelatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Seruyan 2018.
"Berdasarkan hasil rapat DPP Golkar, yang kemudian ditindaklanjuti oleh DPD Golkar Kalteng sudah menetapkan saya sebagai calon bupati yang akan diusung melalui Golkar," katanya.
Menyinggung tentang pasangan yang akan maju sebagai wakil bupati, mantan Anggota DPRD Kalteng ini mengaku belum mempunyai gambaran secara pasti. Namun, sesuai dengan mekanisme Golkar, penentuan calon wakil bupati akan diputuskan langsung oleh DPP.
"Rekomendasi partai sudah saya dapatkan, tapi belum lengkap dengan calon wakil bupati. Saya sudah bertemu DPP yang menyatakan bahwa hal itu akan diputuskan pada minggu kedua Desember 2017, bersamaan dengan turunnya rekomendasi kedua lengkap dengan calon wakil," katanya.
Ia menambahkan, meski menyerahkan pemilihan calon wakil bupati pada mekanisme partai, aspirasi di lapangan yang berkembang banyak yang menginginkan calon wakil bupati yang berasal dari kalangan birokrat.
"Idealnya memang birokrat, karena saya berbasis politik bisa membuat kebijakan secara makro, sementara untuk intern pemerintahan bisa dikelola dengan baik oleh birokrasi," katanya.
Tetapi menurutnya, dalam politik semua serba mungkin, bisa saja wakilnya dari birokrat, kalangan politik, pengusaha atau internya partai atau kandidat berdasarkan kesepakatan beberapa partai yang berkoalisi.
"Ini adalah mekanisme partai yang akan diputuskan nanti sambil mempertimbangkan kekuatan kita serta kompetitor seperti apa, sehingga kita harus bersabar sampai dengan DPP memutuskan," katanya.