Disdik Kotim dukung imbauan pelajar tak rayakan valentine

id disdik kotim,Bima Ekawardhana,valentine

Disdik Kotim dukung imbauan pelajar tak rayakan valentine

Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Bima Ekawardhana. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Bima Ekawardhana menyatakan dukungannya terkait imbauan kepada pelajar se-Kalteng untuk tidak merayakan hari valentine.

"Kami sudah dapat informasi tentang surat imbauan dari Pemprov Kalteng agar pelajar tidak merayakan hari kasih sayang ala barat itu. Kami sepakat dengan maksud surat tersebut," kata Bima di Sampit, Selasa.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengeluarkan surat imbauan untuk tidak merayakan `valentine day` atau hari kasih sayang yang sering diperingati pada 14 Februari.

Surat yang ditandatangani Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri itu ditujukan untuk kepala SMA, MA, SMK, SMP dan MTs se-Kalimantan Tengah.

Disebutkan, surat tersebut merujuk pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dan maraknya budaya Barat masuk ke Indonesia yang sangat memengaruhi karakter generasi muda bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa.

Perayaan valentine merupakan budaya Barat dan tidak sesuai dengan karakter budaya bangsa Indinesia.

Kegiatan itu cenderung digunakan sebagai ajang pergaulan bebas yang tidak sesuai denhan ajaran agama dan budaya masyarakat, sehingga kebiasaan merayakan valentine dinilai harus ditiadakan dan dihilangkan di kalangan pelajar dan generasi muda.

Cara menununjukkan kasih sayang kepada sesama manusia tidak dibatasi oleh waktu tertentu, melainkan berlaku sepanjang waktu yang merupakan bagian dari kewajiban berbuat baik sebagai bentuk ibadah sesuai ajaran agama masing-masing.

Dalam surat edaran itu juga ditegaskan bahwa Kalimantan Tengah memilili kearifan lokal budaya yang sangat luhur dalam membangun hubungan yang baik dan harmonis kepada sesama manusia. Antara lain dengan menjalankan filosofi `huma betang` dan `belom bahadat`.

Generasi muda Kalimantan Tengah harus memiliki jati diri bangsa yang religius, nasionalis, gotong royong, mandiri dan berintegritas.

Untuk itulah, sekolah diminta meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga pendidikan masyarakat dan lembaga pendidikan keluarga dalam pembinaan karakter bagi generasi muda Kalimantan Tengah, agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba dan perilaku negatif lainnya.

"Kami mengimbau sekolah mengingatkan siswa mereka untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Lebih baik melaksanakan kegiatan-kegiatan positif dan meraih prestasi," kata Bima.

Bima mengimbau pelajar di Kotawaringin Timur tidak mudah terpengaruh budaya negatif yang datang karena akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Generasi muda harus bisa menyaring budaya luar yang masuk sehingga bisa mengambil manfaat positifnya dan menjauhi dampak negatifnya.