Sampah bisa jadi tambahan penghasilan, kata Permana Sari

id Permana Sari, MPR-RI,TP-PKK Barsel,Barito Selatan

Sampah bisa jadi tambahan penghasilan, kata Permana Sari

Foto bersama usai melaksanakan Rapat Dengar Pendapat antara Anggota MPR-RI asal Kalteng dan TP-PKK Barito Selatan (Istimewa)

Buntok (Antaranews Kalteng) - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia asal Kalimantan Tengah Hj Permana Sari mengatakan, bahwa sampah atau limbah rumah tangga dapat menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat setempat. Artinya sampah-sampah itu dapat dikumpulkan dan kemudian di jual kepada Bank Sampah yang ada di Buntok.

"Saya imbau Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Barito Selatan dapat memilah sampah organik dan non organik, kemudian dikumpulkan yang nantinya dapat dijual ke bank sampah yang dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Barsel," kata Permana Sari, Buntok, beberapa waktu lalu.

Pihaknya pada Kamis (19/4) lalu melakukan Rapat Dengar Pendapat MPR RI dengan TP-PKK Barsel yang menghadirkan narasumber dari BLH Barsel.

Melalui RDP tersebut pihaknya berupaya agar TP-PKK dapat memberikan edukasi ke masyarakat untuk menumbuhkan perilaku memilah, mengolah dan menghargai sampah. Merubah pemikiran dalam mengelola sampah agar meningkatkan ekonomi dan menghidarkan terjadinya penyakit sangat diperlukan.

Oleh karena itu, keberadaan dan peran Tp-PKK sebagai kelompok perempuan yang menjadi pendidik dalam keluarga menjadi sangat penting, sehingga diharapkan pelan-pelan pola pikir masyarakat dalam mengelola sampah dan menjadikan itu sebagai penghasilan tambahan dapat berjalan dengan baik.

Ia menjelaskan bahwa program bank sampah bertujuan mengurangi volume sampah dengan cara mengelola dan memanfaatkan sampah sebagai sumber penghasilan tambahan. Melalui RDP tersebut masyarakat diajarkan bagaimana memilah sampah organik dan non-organik sebelum disetorkan ke bank sampah.

"Sampah organik contohnya kertas, kayu atau ranting pohon, dedaunan, kulit buah dan sisa sayuran. Sedangkan sampah non-organik di antaranya botol plastik, tas plastik, kaleng dan produk-produk sintetis lainnya yang tidak dapat diuraikan secara natural oleh alam. Itu yang tadi disampaikan dalam RDP," ucap Permana.

Pada intinya melalui program pengelolaan sampah itu, masyarakat selain bisa menjadi sehat dan menjaga lingkungannya bersih, tapi juga dapat menghasilkan pendapat tambahan apabila limbah rumah tangga tersebut dijual ke bank sampah.