Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng meminta nelayan Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit segera pindah karena lokasi tempat nelayan tinggal rawan abrasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur, Halikinnor di Sampit, Jumat mengatakan, pemukiman nelayan posisinya sangat dekat dengan pantai sehingga sangat rawan abrasi.
"Kita sudah tetapkan lokasi tersebut sebagai lokasi darurat bencana abrasi, untuk itu kami imbau mereka segera pindah ke tempat yang lebih aman," tambahnya.
Baca juga: Pantai Ujung Pandaran dinyatakan darurat abrasi
Halikinnor mengaku, pemerintah daerah telah menyiapka tempat yang aman dari abrasi bagi nelayan tersebut, namun fasilitas pendukung belum lengkap.
"Secara bertahap fasilitas pendukunya akan kami bangun, seperti sekolah, air bersih dan lainnya yang jelas rumah sudah siap huni," tegasnya.
Menurut Halikinnor, perumahan untuk merelokasi nelayan tersebut dibangun melalui dana bantuan pemerintah pusat.
Baca juga: Wisatawan khawatir kawasan wisata Pantai Ujung Pandaran hancur akibat abrasi
"Ada sebanyak 80 unit rumah yang sudah selesai dibangun dan siap huni. Bagi nelayan yang rumah sudah mepet dengan bibir pantai kami minta segera pindah demi keselamatan," ucapnya.
Lebih lanjut Halikinnor menjelaskan, pemerintah daerah telah melaporkan kondisi Pantai Ujung Pandaran ke pemerintah pusat yang statusnya telah ditetapkan darurat bencana abrasi.
"Dengan kami laporkan ke pemerintah pusat harapanya agar kami bisa menggunakan dana darurat bencana. Selain itu penanganan Pantai Ujung Pandaran memang harus segera dilakukan, sebab jika tidak kerusakan pantai bakal semakin parah," jelasnya.
Baca juga: Pemerintah Pusat diminta bantu atasi abrasi pantai Ujung Pandaran Sampit
Sebagai penanganan tahap awal, pemerintah akan mewajibkan seluruh SOPD yang ada di Kotawaringin Timur masing-maaing membuat atau memasang 100 karung pasir di Pantai Ujung Pandaran.
Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata Kabupaten Kotawaringin Timur sehingga harus dibebaskan dari kerusakan akibat abrasi.
Berita Terkait
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
BMKG Kotim minta masyarakat waspadai fenomena bulan perigee terhadap banjir
Minggu, 5 Mei 2024 7:17 Wib
Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Minggu, 5 Mei 2024 7:05 Wib
Pemkab Kotim optimalkan persiapan pembentukan BNNK
Jumat, 3 Mei 2024 20:24 Wib
Dinkes Kotim kerahkan posko keliling bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 20:16 Wib
Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:58 Wib
Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
Jumat, 3 Mei 2024 16:53 Wib