Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Palangka Raya dengan Buntok, Ibu kota Kabupaten Barito Selatan, serta sejumlah kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Tengah ramai pemudik.
"Hari ini saya bersama keluarga kembali ke Palangka Raya usai berlebaran di kampung. Sengaja kami kembali dua hari sebelum jadwal masuk kerja agar lama berkumpul keluarga di kampung," kata Zarkoni Idris pemudik asal Kabupaten Barito Utara, saat ditemui di ruas Jalan Trans Kalimantan, Selasa.
Pria pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya ini menambahkan, dia dan keluarganya baru kembali ke Palangka Raya dua hari sebelum masuk kerja agar bisa istirahat dan mempersiapkan keperluan pada hari pertama kerja.
"Apalagi pas masuk nanti anak saya yang masih kelas lima Sekolah Dasar akan melaksanakan ujian sehingga itu juga menjadi pertimbangan kami memilih kembali hari ini," katanya.
Nur Aida, salah seorang penjaga warung di Jalan Trans Kalimantan, yang mana kawasan tersebut biasa menjadi lokasi istirahat para pengendara mengatakan warga yang ingin kembali ke Palangka Raya usai berlebaran di kampung halaman mulai ramai pemudik sejak Senin (18/6) lalu.
"Pemudik yang melintas dan singgah di warung kami mulai ramai sejak Senin lalu. Berdasar pengalaman di tahun sebelumnya, pemudik akan ramai melintas pada tiga sampai dua hari sebelum para pegawai negeri masuk kerja," katanya.
Para pemudik di Jalur Trans Kalimantan Palangka Raya-Buntok yang menggunakan motor dan mobil terpantau ramai. Di lokasi yang biasa dijadikan tempat singgah dan beristirahat, para pengguna jalan nampak beristirahat.
Pada jalan Trans Kalimantan yang Kota Palangka Raya dengan beberapa kabupaten lain di Kalteng ini secara umum dalam keadaan baik.
Namun pada sejumlah titik di jalan sepanjang sekira 200 km yang menghubungkan Kota Palangka Raya dan Buntok, Kabupaten Barito Selatan serta kabupaten lain di Kalimantan Tengah tersebut masih terdapat kerusakan yang harus diwaspadai pengguna jalan.
Di antara kerusakan tersebut seperti jalan bergelombang, jalan berlubang, tepian jalan longsor, material perbaikan jalan yang menumpuk di sisi kanan dan kiri serta proses perbaikan jalan yang belum selesai harus menjadi perhatian pengguna jalan.
Minimnya rambu lalu lintas di sejumlah ruas jalan yang memiliki tikungan tajam disertai turunan tajam juga harus menjadi kewaspadaan bagi para pengguna jalan.
Mengingat jauhnya dan lamanya jarak tempuh dan jarangnya tempat istirahat dan penyedia bahan bakar kendaraan, Kadishub Kalteng, Ati Mulyati mengimbau para pengguna jalan untuk memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan baik.
"Pemudik agar beristirahat di tempat yang cukup ramai saat lelah berkendara. Selain itu juga pastikan persediaan bahan bakarnya cukup dan segera isi ketika dinilai mulai menipis apalagi jalan ruas Palangka Raya menuju wilayah Kabupaten Barito cenderung sepi penduduk sehingga cukup sulit mendapatkan bahan bakar minyak," katanya.
Berita Terkait
Seorang perempuan meninggal usai kecelakaan di Trans Kalimantan Pulang Pisau
Rabu, 24 April 2024 15:50 Wib
PT SLK rayakan Lebaran bersama warga Trans Kajuei
Jumat, 12 April 2024 8:10 Wib
Dirut PT HK dipanggil KPK sebagai saksi terkait pengadaan lahan Tol Trans Sumatra
Senin, 1 April 2024 14:25 Wib
Harga pangan di Palangka Raya tetap stabil meski wilayah Trans Kalimantan dilanda banjir
Senin, 18 Maret 2024 15:41 Wib
PT SLK berdayakan kaum ibu Trans Kajuei, bantu tingkatkan kesejahteraan keluarga
Jumat, 2 Februari 2024 20:12 Wib
Seorang pengendara motor tewas dihantam truk di Pulang Pisau
Kamis, 10 Agustus 2023 18:09 Wib
Legislator Kapuas apresiasi penanganan jalan Trans Kalimantan
Rabu, 12 Juli 2023 14:52 Wib
Jalan Trans Kalimantan di Kalteng belum semua standar nasional
Rabu, 31 Mei 2023 13:03 Wib