Pemkot diminta aktif data warga pendatang usai Lebaran

id DPRD Palangka Raya, Sigit K Yunianto,aktif data warga pendatang,Pemkot diminta aktif data warga pendatang usai Lebaran,arus mudik

Pemkot diminta aktif data warga pendatang usai Lebaran

Ketua DPRD Palangka Raya, Sigit K Yunianto. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Magnet kota kita bagi pendatang cukup kuat. Pemerintah harus aktif agar memiliki data akurat terkait keberadaan mereka agar permasalahan kependudukan selepas Lebaran tak semakin bertambah
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto, meminta pemerintah setempat aktif mendata keberadaan pendatang baru yang akan mengadu nasib di Ibu Provinsi Kalimantan Tengah usai Lebaran 2018.

"Magnet kota kita bagi pendatang cukup kuat. Pemerintah harus aktif agar memiliki data akurat terkait keberadaan mereka agar permasalahan kependudukan selepas Lebaran tak semakin bertambah," kata Sigit saat di konfirmasi di Palangka Raya, Kamis.

Terlebih lagi, lanjut dia, saat ini Kota Palangka Raya menjadi perbincangan banyak pihak terkait wacana pemindahan ibu kota negara. Pendataan penduduk pun harus dilaksanakan sejak dini.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan potensi permasalahan terbesar yakni tidak terdatanya penduduk tersebut oleh RT atau RW ketika masuk dan menetap di wilayah administrasi Kota Palangka Raya.

Menurut dia, keadaan ini dinilai berbahaya jika yang bersangkutan ternyata seorang pelaku tindak kriminal.

Dia menambahkan, meski saat ini telah dimudahkan dengan KTP Elektronik namun kedatangan penduduk baru harus diketahui oleh warga lokal khususnya ketua RT.

"Setiap tahun semakin banyak warga baru yang datang, sementara bisa kita lihat bersama permasalahan kependudukan termasuk data kependudukan ganda belum tuntas. Jika pemerintah kota tak memiliki data akurat maka bukan tidak mungkin, data para pendatang ini juga akan menjadi tumpang tindih dengan daerah asalnya," katanya.

Selanjutnya, dia meminta kepada para pendatang yang ingin mengadu nasib di ibu kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" ini untuk membekali diri dengan keahlian khusus.

"Silakan saja ikut mengadu nasib di sini namun harus memiliki keahlian yang jelas. Jangan datang hanya modal nekat. Jika ini terjadi dikhawatirkan akan menambah jumlah pengangguran di kota ini. Keluarga yang membawa juga harus bertanggung jawab terhadap nasib anggota yang dibawanya," kata Sigit.

Dia pun mengimbau kepada warga yang membawa serta keluarga barunya untuk mengadu nasib di "Kota Cantik" ini untuk mengurus keluarganya dengan memastikan mendapat pekerjaan dan jaminan hidup layak.