Gubernur Kalteng berencana tutup jalan Pangkalan Bun-Kolam, ini alasannya
Penutupan itu juga kan membantu kendaraan agar tidak terjebak di sekitar jalan Pangkalan Bun-Kolam. Kalau hujan kan kondisinya sangat licik, bisa-bisa kendaraan yang melaluinya mengalami kerusakan
Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran didampingi Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah, memantau langsung perkembangan pengerjaan ruas jalan yang menghubungkan Pangkalan Bun dengan Kotawaringin Lama, Rabu (5/9/18).
Hasil dari pantauan disimpulkan bahwa jalan Pangkalan Bun-Kolam untuk sementara waktu perlu ditutup demi memudahkan kontraktor melakukan dan menyelesaikan pengerjaan, kata Sugianto di sela-sela kunjungan.
"Sekarang ini kan sering hujan, kasihan kontraktor kalau terus-terusan melakukan penimbunan jalan karena selalu rusak akibat dilalui kendaraan, khususnya yang bertonase besar. Jadi, selama proses pengerjaan berlangsung, jalan ini akan ditutup," ucapnya.
Meski begitu, orang nomor satu di provinsi seluas 1,2 dari Pulau Jawa itu tetap memperkenankan kendaraan kecil dapat melintasinya. Dengan catatan, kendaraan yang dapat melaluinya diatur serta kondisi cuaca tidak sedang hujan.
"Penutupan itu juga kan membantu kendaraan agar tidak terjebak di sekitar jalan Pangkalan Bun-Kolam. Kalau hujan kan kondisinya sangat licik, bisa-bisa kendaraan yang melaluinya mengalami kerusakan," kata Sugianto.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah sepakat dan mendukung langkah penutupan sementara waktu ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam. Bahkan, dirinya mendukung adanya pembatasan kendaraan yang melalui jalan tersebut sampai berakhirnya pengerjaan pada Desember 2019.
"Mulai besok kami akan melarang semua kendaraan yang mengangkut lebih dari delapan ton. Sedangkan kendaraan dibawah delapan ton, masih akan dibahas terlebih dahulu. Rencananya, Senin (10/9), kami akan mengadakan rapat," ucap dia.
Usai memantau pengerjaan ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam yang masuk dalam proyek multiyears tersebut, Gubernur Kalteng juga menyempatkan mengunjungi sejumlah jalan yang menghubungkan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan Sukamara.
Gubernur dalam memantau ruas jalan tersebut turut didampingi Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkim) Kalteng Leonard S Ampung, serta sejumlah Kepala Dinas lainnya di lingkungan Pemkab Kobar.
Hasil dari pantauan disimpulkan bahwa jalan Pangkalan Bun-Kolam untuk sementara waktu perlu ditutup demi memudahkan kontraktor melakukan dan menyelesaikan pengerjaan, kata Sugianto di sela-sela kunjungan.
"Sekarang ini kan sering hujan, kasihan kontraktor kalau terus-terusan melakukan penimbunan jalan karena selalu rusak akibat dilalui kendaraan, khususnya yang bertonase besar. Jadi, selama proses pengerjaan berlangsung, jalan ini akan ditutup," ucapnya.
Meski begitu, orang nomor satu di provinsi seluas 1,2 dari Pulau Jawa itu tetap memperkenankan kendaraan kecil dapat melintasinya. Dengan catatan, kendaraan yang dapat melaluinya diatur serta kondisi cuaca tidak sedang hujan.
"Penutupan itu juga kan membantu kendaraan agar tidak terjebak di sekitar jalan Pangkalan Bun-Kolam. Kalau hujan kan kondisinya sangat licik, bisa-bisa kendaraan yang melaluinya mengalami kerusakan," kata Sugianto.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah sepakat dan mendukung langkah penutupan sementara waktu ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam. Bahkan, dirinya mendukung adanya pembatasan kendaraan yang melalui jalan tersebut sampai berakhirnya pengerjaan pada Desember 2019.
"Mulai besok kami akan melarang semua kendaraan yang mengangkut lebih dari delapan ton. Sedangkan kendaraan dibawah delapan ton, masih akan dibahas terlebih dahulu. Rencananya, Senin (10/9), kami akan mengadakan rapat," ucap dia.
Usai memantau pengerjaan ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam yang masuk dalam proyek multiyears tersebut, Gubernur Kalteng juga menyempatkan mengunjungi sejumlah jalan yang menghubungkan Kabupaten Kotawaringin Barat dengan Sukamara.
Gubernur dalam memantau ruas jalan tersebut turut didampingi Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkim) Kalteng Leonard S Ampung, serta sejumlah Kepala Dinas lainnya di lingkungan Pemkab Kobar.