Puluhan tandon dibagikan untuk masyarakat pesisir Kotim dengan tujuan ini

id Puluhan tandon dibagikan untuk masyarakat pesisir Kotim dengan tujuan ini,Krisis air,Pulau Hanaut,Sampit,Eddy Mashami

Puluhan tandon dibagikan untuk masyarakat pesisir Kotim dengan tujuan ini

Warga Desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut beramai-ramai menggelindingkan tandon air menuju rumah mereka, Jumat (7/9/2018). Tandon itu bantuan pemerintah untuk mengantisipasi kekeringan saat kemarau. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Puluhan tandon air berkapasitas 1.100 liter dibagikan gratis untuk masyarakat kawasan pesisir Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, khususnya untuk warga Desa Hanaut.

"Ini untuk mengantisipasi krisis air bersih. Hujan memang mulai turun, tapi BMKG memprediksi kemarau terjadi sampai Oktober. Ini penanganan jangka pendek yang bisa kami lakukan. Mudah-mudahan bermanfaat," kata Camat Pulau Hanaut H Eddy Mashami di Sampit, Jumat.

Kecamatan Pulau Hanaut merupakan kawasan pesisir yang hingga kini belum terhubung jalan darat menuju pusat Kota Sampit. Saat kemarau, masyarakat setempat sering dihadapkan pada kesulitan mendapatkan air bersih serta maraknya kebakaran lahan.

Ketika kemarau terjadi, sumur dan danau menjadi kering, sementara air sungai berasa asin akibat intrusi air laut.

Tandon air yang dibagikan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk menyimpan cadangan air bersih sehingga airnya bisa digunakan saat terjadi krisis air bersih atau kekeringan ketika kemarau.

Pada Jumat pagi hingga sore, pembagian tandon dilakukan di Desa Hanaut. Ada 38 tandon air yang dibagi, dari 387 buah tandon yang rencananya disiapkan secara bertahap sesuai kemamuan keuangan yang ada.

Penyerahan tandon air dilakukan oleh Eddy bersama Kepala Desa Hanaut Ardiansyah kepada warga. Selanjutnya, mereka beramai-ramai saling bantu membawa tandon air ke rumah-rumah warga dengan cara digelindingkan di jalan desa.

Pengadaan tandon air menggunakan dana desa karena tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Sebelumnya, puluhan tandon air dibagikan untuk masyarakat di Desa Hantipan dengan tujuan yang sama.

"Kesulitan air bersih terjadi hampir setiap musim kemarau, makanya perlu diantisipasi seperti ini. Kami berharap masyarakat memelihara tandon air itu dengan baik agar bisa dimanfaatkan dalam waktu lama karena untuk kepentingan mereka warga juga," ujar Eddy.

Pengadaan tandon air juga sedang diproses oleh desa-desa lainnya. Dengan cara ini, diharapkan menjadi solusi agar tidak sampai terjadi krisis air bersih meski saat musim kemarau karena masyarakat masih memiliki cadangan air yang sudah disiapkan sebelum terjadinya krisis air bersih.

Saat kemarau panjang tahun 2015 lalu, krisis air bersih membuat pemenuhan air untuk masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut harus dipasok dari Sampit.

Eddy berharap nantinya ada solusi jangka panjang agar krisis air bersih bisa diatasi sehingga tidak sampai terjadi lagi.