Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk nelayan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, terkendala sejumlah permasalahan sehingga sulit dilakukan.
"Salah satunya adalah kuota BBM jenis solar yang tersedia untuk nelayan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka setiap bulannya," kata Bupati Seruyan Yulhaidir di Kuala Pembuang, Jumat.
Kondisi ini dikeluhkan nelayan karena mengakibatkan kelangkaan BBM jenis solar yang membuat mereka kesulitan melaut. Untuk itu pemerintah kabupaten menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait agar masalah ini segera selesai.
Yulhaidir meminta Dinas Perikanan Seruyan melakukan pendataan kembali di lapangan terkait berapa jumlah nelayan yang benar-benar aktif dan memperhitungkan tingkat kebutuhan BBM secara riil.
"Sebagai langkah awal, berapa pun kuota yang tersedia sekarang, harus dibagi secara merata kepada seluruh nelayan dan jangan sampai terjadi penyimpangan BBM oleh oknum tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
Kepala Dinas Perikanan Seruyan Abu Hasan Asari mengatakan, total kebutuhan BBM solar untuk nelayan sebanyak 391.420 liter per bulan, sementara kuota yang tersedia di stasiun pengisian bahan bakar nelayan atau SPBN hanya sebanyak 60.000 liter per bulan.
Kuota yang tersedia sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan nelayan setiap bulannya, sehingga sering mengakibatkan terjadinya kelangkaan BBM jenis solar.
"Namun perhitungan tersebut hanya berlaku jika semua nelayan aktif melaut. Sementara saat sebagian nelayan tidak aktif, pihak SPBN lah yang kesulitan menjual BBM karena kurangnya pembeli," ungkapnya di sela rapat pembahasan.
Menindaklanjuti permintaan bupati, pihaknya akan melakukan pendataan kembali untuk memastikan jumlah nelayan aktif saat ini. Jumlah sementara sekitar 867 orang.
Selain itu, akan dilakukan kajian terkait usulan penambahan kuota BBM jenis solar. Sehingga, dapat dipastikan usulan penambahan kuota diperlukan sepanjang tahun atau hanya pada bulan tertentu saat semua nelayan aktif melaut.
"Kami berupaya secepatnya agar permasalahan ini segera selesai sehingga nelayan dapat melaut dengan normal. Sementara itu untuk mencegah penyimpangan BBM untuk nelayan, sejak lama diberlakukan kartu nelayan, sehingga mereka yang akan bertransaksi di SPBN tanpa membawa kartu tidak akan dilayani," pungkasnya mengakhiri.
Berita Terkait
Sebuah mobil terbakar, diduga usai melangsir BBM di SPBU Palangka Raya
Sabtu, 13 April 2024 13:09 Wib
Kapal BBM terbakar di Pelabuhan Marunda
Selasa, 2 April 2024 14:21 Wib
Polda Kalteng: Pengusaha SPBU jangan berbuat curang jelang Lebaran
Selasa, 2 April 2024 14:08 Wib
Polres Lamandau patroli rutin di SPBU antisipasi kelangkaan BBM
Kamis, 28 Maret 2024 22:51 Wib
Polisi pastikan BBM di sejumlah SPBU Palangka Raya tidak bercampur air
Kamis, 28 Maret 2024 22:20 Wib
Pertamina: Ketersediaan BBM dan elpiji di Kalteng aman selama Ramadhan
Rabu, 20 Maret 2024 9:44 Wib
Curi BBM, seorang remaja diamankan warga Palangka Raya
Senin, 18 Maret 2024 13:03 Wib
Menteri BUMN sebut harga BBM tidak naik untuk jaga perekonomian rakyat
Senin, 4 Maret 2024 13:46 Wib