Polisi pastikan BBM di sejumlah SPBU Palangka Raya tidak bercampur air
Palangka Raya (ANTARA) - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah melalui Unit V Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) pastikan bahwa bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) (SPBU) setempat tidak bercampur air.
Kanit V Tipidter Satreskrim Polresta Palangka Raya, Ipda Muhammad Hafiizh Ramadhan di Palangka Raya, Kamis, mengatakan pengecekan sejumlah SPBU di wilayah hukumnya karena adanya beredar kabar salah satu SPBU di Bekasi Selatan, Kota Bekasi bercampur air sehingga membuat kendaraan milik masyarakat mogok. Ini kemudian menimbulkan kecemasan warga di daerah lain.
"Saya beserta tim Tipiter Polresta Palangka Raya melakukan pengecekan terkait hal itu, namun saat dilakukan pengecekan di SPBU setempat aman dan tidak ada indikasi tersebut," kata Hafiizh.
Dia mengatakan, pengecekan sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya tidak lain bertujuan untuk mengantisipasi agar perihal yang saat ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat tersebut tidak terjadi di wilayah hukumnya, sehingga masyarakat juga tidak resah.
Baca juga: Imigrasi Palangka Raya manfaatkan momen berbagi takjil sosialisasi m-paspor
Tentunya apabila pihaknya ada menemukan terkait persoalan tersebut, Tipiter Polresta Palangka Raya akan menindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku karena perihal tersebut merugikan masyarakat apabila terjadi.
"Sekali lagi untuk sejumlah SPBU di Palangka Raya aman dan tidak ada tercampur air dan masyarakat tidak perlu resah," bebernya.
Perwira Polri ini juga mengimbau, agar pengelola SPBU di daerah setempat terus melakukan pengawasan dan pengecekan rutin terhadap kualitas BBM yang berada dalam tangki pendam sebelum didistribusikan kepada pengguna akhir yaitu masyarakat Kota Palangka Raya.
Dia mewanti-wanti jangan sampai BBM yang telah disediakan malah bercampur air, sehingga masyarakat yang membelikan BBM untuk kendaraannya itu nantinya akan mengalami mogok sehingga dapat meresahkan masyarakat.
"Setidaknya kami dari kepolisian sudah mengantisipasi terkait hal tersebut. Semoga dengan apa yang kami lakukan ini pengelola SPBU juga selalu memperhatikan terkait hal tersebut," demikian Muhammad Hafiizh Ramadhan.
Baca juga: PLN imbau masyarakat waspadai penipuan dan pungli rekrutmen pegawai
Baca juga: Satlantas periksa kelayakan bus PO di Palangka Raya jelang Idul Fitri
Baca juga: Pemkot Palangka Raya subsidi ongkos angkut 250 ton beras SPHP
Kanit V Tipidter Satreskrim Polresta Palangka Raya, Ipda Muhammad Hafiizh Ramadhan di Palangka Raya, Kamis, mengatakan pengecekan sejumlah SPBU di wilayah hukumnya karena adanya beredar kabar salah satu SPBU di Bekasi Selatan, Kota Bekasi bercampur air sehingga membuat kendaraan milik masyarakat mogok. Ini kemudian menimbulkan kecemasan warga di daerah lain.
"Saya beserta tim Tipiter Polresta Palangka Raya melakukan pengecekan terkait hal itu, namun saat dilakukan pengecekan di SPBU setempat aman dan tidak ada indikasi tersebut," kata Hafiizh.
Dia mengatakan, pengecekan sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya tidak lain bertujuan untuk mengantisipasi agar perihal yang saat ini ramai diperbincangkan oleh masyarakat tersebut tidak terjadi di wilayah hukumnya, sehingga masyarakat juga tidak resah.
Baca juga: Imigrasi Palangka Raya manfaatkan momen berbagi takjil sosialisasi m-paspor
Tentunya apabila pihaknya ada menemukan terkait persoalan tersebut, Tipiter Polresta Palangka Raya akan menindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku karena perihal tersebut merugikan masyarakat apabila terjadi.
"Sekali lagi untuk sejumlah SPBU di Palangka Raya aman dan tidak ada tercampur air dan masyarakat tidak perlu resah," bebernya.
Perwira Polri ini juga mengimbau, agar pengelola SPBU di daerah setempat terus melakukan pengawasan dan pengecekan rutin terhadap kualitas BBM yang berada dalam tangki pendam sebelum didistribusikan kepada pengguna akhir yaitu masyarakat Kota Palangka Raya.
Dia mewanti-wanti jangan sampai BBM yang telah disediakan malah bercampur air, sehingga masyarakat yang membelikan BBM untuk kendaraannya itu nantinya akan mengalami mogok sehingga dapat meresahkan masyarakat.
"Setidaknya kami dari kepolisian sudah mengantisipasi terkait hal tersebut. Semoga dengan apa yang kami lakukan ini pengelola SPBU juga selalu memperhatikan terkait hal tersebut," demikian Muhammad Hafiizh Ramadhan.
Baca juga: PLN imbau masyarakat waspadai penipuan dan pungli rekrutmen pegawai
Baca juga: Satlantas periksa kelayakan bus PO di Palangka Raya jelang Idul Fitri
Baca juga: Pemkot Palangka Raya subsidi ongkos angkut 250 ton beras SPHP