Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mensubsidi ongkos angkut beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 250 ton yang nantinya akan dijual ke pasar dan Gerai SPHP milik Bulog provinsi setempat.
Penjabat Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Rabu, mengatakan langkah tersebut pemkot bersama pemangku kepentingan terkait guna memastikan skema penanganan inflasi berjalan dengan baik.
"Subsidi ongkos angkut beras tersebut tidak hanya diberikan kepada Bulog Kalteng saja, melainkan terhadap salah satu distributor beras di Palangka Raya juga mendapatkan dari 250 ton beras yang disubsidi," kata Hera di Palangka Raya.
Dia menuturkan, dari 250 ton beras yang disubsidi tersebut per kilogramnya Rp160 artinya kalau dikalikan dengan jumlah beras yang disubsidi tersebut totalnya pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp40 juta. Sehingga diharapkan harga beras dimaksud tidak melambung tinggi.
Hal ini dilakukan tidak lain untuk menangkal terjadinya inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang sisa kurang lebih dua minggu.
Baca juga: LPKA pastikan pemenuhan gizi anak binaan selama Ramadhan
"Kegiatan seperti ini sudah kedua kalinya dilaksanakan, pertama jelang Natal dan Tahun Baru 2023. Kemudian di Maret 2023 menjelang Hari Raya Idul Fitri, kegiatan ini sangat ampun untuk membantu masyarakat mendapatkan beras sesuai harga eceran tertinggi (HET) tentunya beras SPHP milik Bulog," ucapnya.
Hera juga mengimbau, masyarakat Kota Palangka Raya tidak perlu takut terhadap stok beras di daerah setempat. Ditegaskannya, ketersediaan beras di Palangka Raya masih relatif aman dan jauh dari kelangkaan.
"Belilah pangan secukupnya dan jangan khawatir ketersediaannya karena pemerintah menjamin adanya stok beras di Kota Palangka Raya," bebernya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalteng Budi Cahyanto, bahwasanya ketersediaan beras di Kalteng saat bulan Ramadhan hingga Hari Idul Fitri aman dan tidak ada kekurangan.
Meskipun ada potensi harga pangan naik jelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga dieliminir dengan melakukan subsidi ongkos angkut.
"Dengan adanya subsidi ongkos angkut ini, para pedagang menjual beras SPHP di pasaran dan Gerai SPHP sesuai HET yaitu Rp57.500 per lima kilogram," demikian Budi Cahyanto.
Baca juga: Atasi kelebihan kapasitas, 50 warga binaan Rutan Palangka Raya dipindahkan
Baca juga: BNNP Kalteng tangkap dua pemuda pemilik sabu dari Sampang Madura
Baca juga: Tiket Garuda Indonesia rute Palangka Raya-Jakarta habis terjual, berikut penjelasannya