Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - DPRD Kalimantan Tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, membangun pelabuhan yang peralatan dan fasilitasnya selengkap di Pelabuhan Tanjung Perak di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Usulan tersebut bukan hanya sekedar memberikan pelayanan kepada penumpang dan pengangkutan barang-barang dari dan ke provinsi ini, tapi juga membuat pengelolaan pelabuhan semakin optimal, kata Wakil Ketua DPRD Kalteng Heriansyah di Palangka Raya, kemarin.
"Kami sudah melihat langsung pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Pengelolaan pelabutan terbesar di Indonesia itu patut dikagumi. Jadi tidak ada salahnya Kalteng perlu memikirkan dan merencanakan pembangunan pelabuhan sebesar Tanjung Perak," tambah dia.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan itu bercerita, untuk pelabuhan Tanjung Perak, khususnya ruang tunggu penumpang kondisi dan fasilitasnya sangat bagus.
Apabila ada penumpang ingin menggunakan kapal diharuskan tertib, dan orang yang mengantar hanya diluar, sehingga suasananya sudah Bandara. Ruang tunggu seperti itu perlu diterapkan di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Kalteng ini.
"Kedepan Kalteng bisa bersinergi dengan Surabaya, bagaimana bisa mempunyai pelabuhan seperti itu di Kalteng, kata Heriansyah.
Politisi Partai Gerindra itu pun menyarankan Pemprov Kalteng bersama PT Pelindo III bersinergi, karena meskipun di Tanjung Perak juga dikelola oleh PT Pelindo III, tetapi antara PT Pelindo III Sampit dan Pangkalan Bun tidak mempunyai garis koordinasi secara langsung, sehingga hubungannya langsung ke PT Pelindo pusat.
Meski begitu. ucapnya, perlu dipikirkan bagaimana Kalteng membangun pelabuhan seperti Tanjung Perak, mau tidak mau harus menyiapkan lahan yang sangat luas dan strategis. Sebab yang sekarang ini di Kota Sampit maupun di Kumai, Pangkalan Bun, Kobar lahannya sudah sangat sempit sehingga sangat sulit untuk dikembangkan dan diperlebar.
"Lihat saja kalau mau liburan hari Raya, atau pun hari libur di pelabuhan Sampit dan Kumai, penuh dengan penumpang. Jadi, kalau ingin membangun lokasinya harus kita sediakan. Seperti di Sampit bisa dipindahkan ke Bagendang, di Kobar bisa dipindahkan dari Kumai ke Bumi Harjo, atau cari lokasi baru yang lebih strategis," demikian Heriansyah.
Berita Terkait
BI anggap angka inflasi Kalteng selama April masih wajar
Minggu, 5 Mei 2024 19:06 Wib
Puluhan pembalap ikuti Kejurnas Grasstrack Region IV Kalimantan di Gumas
Sabtu, 4 Mei 2024 16:14 Wib
APBD Kalteng terus meningkat, kini capai Rp8,79 triliun
Jumat, 3 Mei 2024 16:41 Wib
Nuryakin siap bertarung di Pilkada Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 16:02 Wib
Bulog serap 5.200 ton beras hasil pertanian Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 7:26 Wib
Tingkatkan mutu pendidikan, Pj Bupati Mura resmikan gedung sekolah baru
Jumat, 3 Mei 2024 1:25 Wib
BI siap bantu wartawan Kalteng sajikan berita ekonomi secara menarik
Kamis, 2 Mei 2024 19:21 Wib
Permohonan m-paspor di Palangka Raya per hari mencapai 50 orang
Kamis, 2 Mei 2024 18:41 Wib