Harga gas bersubsidi harus segera dikendalikan

id Dprd palangka raya,gas bersubsidi,elpiji,kendalikan harga,jelang natal

Harga gas bersubsidi harus segera dikendalikan

Ilustrasi Gas Elpiji 3 Kg (www.antaranews.com) (istimewa)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat segera mengendalikan harga gas bersubsidi.

"Berdasarkan informasi dari masyarakat, harga gas 3 Kilogram saat ini sudah mencapai Rp35.000 per tabung. Ini harus segera dikendalikan agar tidak semakin memberatkan masyarakat selaku konsumen," kata Sigit di Palangka Raya, Senin.

Apalagi, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, saat ini semakin mendekati perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Pengalaman setiap tahun, pada hari-hari besar keagamaan dan libur tertentu harga bahan pangan termasuk gas bersubsidi cenderung melonjak. Di sisi lain saat ini harga gas elpiji 3 kg sudah tinggi. Jika tidak dikenalikan maka kasihan masyarakat kita," katanya.

Sigit meminta Disperindag berkoordinasi dengan tim satgas pangan untuk mendeteksi penyebab naiknya harga gas elpiji bersubsidi itu.

"Selain pengendalian harga, juga harus diketahui penyebab naiknya gas bersubsidi itu. Apakah pasokanya yang kurang, atau ada keterlibatan oknum yang memainkan harga. Harus ada kepastian agar masyarakat tidak resah," kata dia.

Dia menambahkan, meskipun elpiji 3 kg tersebut ada di penjual eceran, namun harganya sangat mahal dari harga normal yang biasanya dijual Rp20-22 ribu. ?

Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi di kota setempat yang mencapai Rp35 ribu/tabung menjelang pelaksanaan Natal 2018 dan tahun baru 2019.

"Sekitar sebulan harga gas elpiji 3 kg RP30.000 namun kemarin saya beli justru harganya naik menjadi Rp35.000/tabung," kata Mardiani warga Palangka Raya.

Dia merasa was-was jika harga tidak segera turun, semakin mendekati pelaksanaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 harga gas bersubsidi itu terus melonjak.

Sementara itu, mama Nasir, penjual eceran gas bersubsidi di Kota Palangka Raya mengatakan, kenaikan tersebut menyesuaikan harga gas elpiji yang dibeli.

"Kalau untuk pasokan, saat ini masih aman. Tapi memang harga gas yang kami jual cukup tinggi karena menyesuaikan harga modal," ujarnya.