Masyarakat diimbau hindari perilaku negatif dalam perayaan tahun baru

id Masyarakat diimbau hindari perilaku negatif dalam perayaan tahun baru,Seruyan,Kuala pembuang,Kementerian agama

Masyarakat diimbau hindari perilaku negatif dalam perayaan tahun baru

Kepala Kantor Kementerian Agama Seruyan Hasanudin (Foto Antara Kalteng / Muhammad Arif Hidayat)

Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Kantor Kementerian Agama Seruyan, Kalimantan Tengah, mengimbau masyarakat menghindari perilaku negatif saat menyambut pergantian tahun 2018 menuju 2019 mendatang.

"Perilaku negatif yang harus dihindari seperti mengonsumsi minuman keras, narkoba, pergaulan bebas dan lainnya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Seruyan Hasanudin di Kuala Pembuang, Rabu.

Perayaan pergantian tahun identik dengan pesta dan keramaian. Untuk itu diperlukan kebijaksanaan masyarakat agar berbagai tindakan ataupun kejadian negatif tidak terjadi di Seruyan.

Hasanudin menyampaikan dukungan pihaknya terhadap rencana pemerintah kabupaten yang akan menggelar doa bersama pada malam pergantian tahun nantu. Hal itu dinilai positif sebagai perwujudan rasa syukur terhadap berbagai capaian pembangunan yang telah dilakukan selama tahun 2018.

Peran orangtua sangat penting untuk mencegah anak-anaknya terlibat dalam kegiatan negatif saat merayakan pergantian tahun. Orangtua harus memberikan pemahaman yang benar, sehingga anak-anak mereka memiliki pemikiran yang kuat untuk menolak ajakan yang sifatnya merugikan.

"Orangtua tidak boleh membiarkan anak-anaknya begitu saja tanpa pengawasan. Apalagi usia remaja merupakan saat-saat rawan karena pemikiran mereka belum matang dan perlu arahan yang benar," terangnya.

Hasanudin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kerukunan umat beragama, khususnya selama perayaan Hari Raya Natal tahun 2018. Bagi yang tidak merayakan, harus bisa menghargai agar perayaan hari besar keagamaan yang dilakukan umat Kristiani berjalan lancar.

Semua pihak dituntut menjunjung tinggi toleransi antar sesama, yaitu saling menghargai antara satu dan lainnya. Perbedaan merupakan anugerah yang harus disyukuri dan dipelihara dengan baik, sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

"Semua pihak harus bisa menerapkan arti Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan nyata, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Agar kerukunan yang selama ini terpelihara dengan baik di Seruyan dapat terus berlanjut," ungkap Hasanudin.

Ia mengingatkan masyarakat jangan mudah terprovokasi isu negatif terkait SARA atau suku, agama, ras dan antar golongan yang disebar oknum tidak bertanggung jawab. Terlebih sebagai pengguna media sosial yang aktif, masyarakat harus selektif dan memastikan kebenaran setiap informasi yang diterima.