12 kali dapat Adipura, sampah tetap berserakan di jalan raya Kotawaringin Barat

id kabupaten kotawaringin barat,kobar,sampah berserakan di kobar,kobar dapat piala adipura,adipura

12 kali dapat Adipura, sampah tetap berserakan di jalan raya Kotawaringin Barat

Tumpukan sampah yang ada di tepi jalan Padat Karya Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat. (foto Antara Kalteng/Hendri Gunawan).

Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Meski telah mendapat piala adipura sebanyak 12 kali berturut-turut, namun sampah terlihat banyak berserakan di sejumlah jalan raya di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pantauan di lapangan, Selasa, sampah berserakan terlihat di sekitar jalan Gt Achmad Yusuf RT26 Kecamatan Arut Selatan, dan jalan Padat Karya Kecamatan Kumai, serta beberapa ruas jalan lainnya.

"Sudah sering kami bersihkan, kadang sampahnya saya bakar. Tapi muncul lagi sampah baru, pernah saat saya membakar ada ibu-ibu berkendara motor membawa dua plastik besar berisikan sampah saya tegur, dikiranya tempat pembuangan sampah," ucap Adi, salah seorang warga jalan Gt Achmad Yusuf.

Adi menduga warga yang membuang sampah di pinggir jalan tersebut bukanlah warga asli penduduk RT.26, akan tetapi warga dari luar RT  dan dari pemukiman BTN yang ada di sekitar RT.26 tersebut.

"Kemungkinan, ada warga yang geram melihat tumpukan sampah tersebut, mungkin ada oknum yang kesal dan sengaja menghamburkan tumpukan sampah tersebut hingga berserakan ditengah jalan, sebagai bentuk protes," ucapnya

Dirinya bersama dengan warga lainnya sudah sering kali membersihkan tumpukan sampah tersebut. Bahkan telah dipasang spanduk peringatan kepada warga lain untuk tidak membuang sampah di pinggir jalan tersebut namun upaya tersebut.

Sementara itu, developer BTN Mutiara yang berada di RT26 Yudi mengaku, sudah mengeluarkan surat edaran serta himbauan kepada warga BTN Mutiara untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan telah menyediakan tempat sampah di setiap rumah BTN yang dibangun.

"Tempat sampah sudah kami sediakan, iuran sampah juga sudah, pada prinsipnya mereka oke saja, tinggal kami berkoordinasi dengan DLH Kobar untuk pengangkutan sampahnya secara rutin," kata Yudi.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Barat Robianoor mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak developer, RT ataupun warga setempat. Pasalnya keinginan dari warga setempat sangat besar, mereka menginginkan tidak ada lagi tumpukan sampah yang ada di lokasi tersebut.

Baca juga: Kebanggaan meraih Adipura jangan membuat terlena

"Nanti kita koordinasi, jadi nanti setelah kita bersihkan agar tidak ada lagi pembuangan ataupun itu berulang kali kita bersihkan lagi, akhirnya kita ambil keputusan kesepakatan bersama, tenda yang ada sebagai pengawas ataupun nantinya menegur ketika kita geser tenda ke sini nanti petugas kami bersama dengan warga ataupun karang taruna ataupun RT akan menjaga satu kali 24 jam area tempat pembuangan sampah," kata Robianoor.
 
Tumpukan sampah berserakan di jalan Gt Achmad Yusuf Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat. (foto Antara Kalteng/Hendri Gunawan).

Robianoor menghimbau warga jangan sampai ada pembuangan sampah di tempat tersebut lagi, karena merupakan jalur lalu lintas umum dan padat orang. "Selain itu sudah ada rencana membangun Tempat Penampungan Sementara sampah itu paling tidak memudahkan kita ketika melaksanakan pengambilan sampah ke pemukiman," tuturnya.

Terkait penerapan Perda Sampah Nomor 2 Tahun 2017 dan sanksinya masih berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penindakan atau pengawasan. "Masalah Perda inilah nanti yang akan bergerak jika kita siapkan, terkait dengan masalah pengelolaan persampahan dan disitu ada sanksi-sanksi terkait dengan adanya pembuangan sampah tidak terkendali ataupun membuang sampah tidak pada tempatnya," pungkasnya.

Disisi lain, salah satu partai politik dengan warna kebesaran bewarna merah belum lama ini melakukan aksi simpati menurunkan alat berat dan para anggota Srikandinya untuk membersihkan tumpukan sampah di jalan Padat Karya Kecamatan Kumai yang sudah berminggu-minggu tidak dibersihkan oleh petugas kebersihan BLH karena alasan terkendala alat berat yang mereka miliki mengalami kerusakan.

Baca juga: Belum seminggu raih Adipura, kebersihan Sampit mulai menurun