Pemkab Kotim gencar bantu sosialisasi pemilu tingkatkan partisipasi pemilih

id Pemkab Kotim gencar bantu sosialisasi pemilu tingkatkan partisipasi pemilih,Wakil bupati,Taufiq mukri,Kotawaringin timur,Pemilu,Sampit

Pemkab Kotim gencar bantu sosialisasi pemilu tingkatkan partisipasi pemilih

Wakil Bupati HM Taufiq Mukri didampingi Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih memeriksa daftar pemilih untuk memastikan seluruh anggota keluarganya terdaftar sebagai pemilih pemilu serentak 2019, belum lama ini. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, gencar membantu sosialisasi pemilu serentak untuk meningkatkan partisipasi pemilih di daerah ini.

"Pemerintah pusat menargetkan partisipasi pemilih minimal 77,5 persen. Saat pertemuan di Palangka Raya, gubernur justru meminta partisipasi pemilih di Kotawaringin Timur ini 90 persen. Kalau hanya sekitar 60 persen, dianggap kepala daerahnya tidur," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Senin.

Menurut Taufiq, untuk meningkatkan partisipasi pemilih, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membutuhkan dukungan semua pihak. Luas dan rumitnya geografis wilayah ini menjadi salah satu kendala di lapangan.

Pemerintah daerah turut bertanggung jawab terhadap kelancaran dan kesuksesan pemilu 17 April nanti. Untuk itulah pemerintah daerah juga gencar melakukan sosialisasi pemilu dengan harapan kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak pilih semakin meningkat.

KPU memiliki berbagai keterbatasan dalam hal personel dan anggaran sehingga upaya yang mereka lakukan juga menjadi terbatas. Perlu dukungan semua pihak agar pemilu berjalan lancar dan partisipasi pemilih meningkat.

"Kami meningkatkan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu. Kendala yang kami hadapi adalah rendahnya minat masyarakat, kewajiban anak e-KTP, pengerahan karyawan untuk bisa ikut memilih," kata Taufiq.

Berdasarkan data, jumlah pemilih di Kotawaringin Timur yang masuk dalam daftar pemilih tetap sebanyak 275.505 orang, terdiri 144.160 laki-laki dan 131.345 perempuan. Jumlah tersebut bisa berubah ketika penetapan daftar pemilih khusus pada Maret mendatang.

Mereka akan menggunakan hak pilih di 1.297 tempat pemungutan suara yang tersebar di 17 kecamatan. Semua pihak, termasuk perusahaan besar swasta diingatkan tidak menghalang-halangi karyawan yang ingin menggunakan hak pilihnya. Justru, karyawan harus diberi kemudahan sehingga bisa leluasa menggunakan hak pilihnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Aswan Nur mengatakan, pemerintah berupaya semampunya membantu melakukan sosialisasi. Harapannya, jumlah pemilih meningkat dan pemilu berjalan aman dan lancar

"Sosialisasi akan dilaksanakan bergantian yaitu Samuda, Parenggean dan Sampit. Kami tidak bisa menjangkau seluruh kecamatan untuk hadir karena dana terbatas," sambung Aswan yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa Kotawaringin Timur.

Ketua KPU Kotawaringin Timur Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, salah satu syarat pemilih adalah sudah berusia 17 tahun. KPU sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas inisiatif jemput bola yang dilakukan Disdukcapil Kotawaringin Timur untuk membantu agar pemilih pemula bisa mendapatkan hak pilih.

Fathonah berharap langkah ini akan membuat partisipasi pemilih, termasuk pemilh pemula saat pemilu 17 April nanti, lebih tinggi. Saat pemilu kepala daerah beberapa waktu lalu, partisipasi pemilih di Kotawaringin Timur cukup rendah.

"Saat pilbup (pemilihan bupati) partisipasi pemilih 51 persen, sedangkan saat pilgub (pemilihan gubernur) 47 persen. Harapan kami, kerja sama yang baik semua lembaga bisa meningkatkan partisipasi pemilih saat pemilu nanti," demikian Fathonah.