Kalteng masih butuh investor

id Kalteng masih butuh investor,Kalteng dikunjungi Brunei Darussalam,Bupati Kapuas Ben Brahim, Plt Kadis Kominfo Kapuas Suwarno Muriyat

Kalteng masih butuh investor

Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat (dua dari kiri) menghadiri pertemuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Dengan BIMP - EAGA Multipro Resources SDN BHD Brunei Darussalam, tentang rencana investasi di Kalimantan Tengah, di Istana Isen Mulang, Palangka Raya. (Foto Dinas Kominfo Kapuas).

Kuala Kapuas (ANTARA) - Bupati Kapuas Kalimantan Tengah Ben Brahim S Bahat ikut menghadiri pertemuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Brunei Darussalam melalui BIMP EAGA Multipro resources SDN BHD di Istana Isen Mulang, Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran dan seluruh Unsur Perangkat Daerah serta bupati/wakil bupati dan wali kota se-Kalimantan Tengah serta Pangeran Yura Kesteria PSN Haji Md.Yusuf dari Brunei Darusalam beserta rombongan.

"Pak bupati menghadiri pertemuan dengan pemerintah provinsi berkaitan dengan rencana BIMP EAGA Multipro resources SDN BHD Brunei Darusalam yang ingin berinvestasi di Kalimantan Tengah," kata Plt Kadis Kominfo Kapuas Suwarno Muriyat dalam press releasenya yang diterima Antara Kalteng, Selasa.

Baca juga: Gubernur dukung penuh Brunai Darussalam berinvestasi di Kalteng

Suwarno Muriyat mengatakan, Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran menyampaikan ucapan selamat datang kepada para tamu undangan dari Brunei Darusalam dan mengharapkan semoga kegiatan tersebut menjadikan kebaikan terutama untuk Kalimantan Tengah.

"Negara Brunei, Indonesia, Malaysia Filipina (BIMP-EAGA) untuk bekerjasama meningkatkan pembangunan terutama di Kalimantan Tengah, karena Kalimantan Tengah termasuk dalam anggota BIMP-EAGA," katanya.

Kalimantan Tengah, tambahnya, memiliki kawasan yang sangat luas dan ini harus di kelola dengan baik dan butuh investor untuk masuk ke Kalimantan Tengah. 

"Gubernur menargetkan pada tahun 2027 Kalimantan Tengah harus miliki pelabuhan ekspor sendiri, sehingga sumber daya Kalimantan Tengah bisa lebih maju melalui daerah sendiri," tandasnya.

Baca juga: Brunei Darusalam sediakan 10 miliar US$ berinvestasi di Kalteng

Sementara itu, laporan Ketua Panitia Aswin Usup mengatakan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan di Brunei Darusalam pada 1 Februari 2019 lalu, yang menghasilkan MoU bisnis to bisnis dari BIMP EAGA di Kalimantan Tengah untuk membangun mega project pengembangan padi 50.000 hektare, peternakan dan pertanian modern. 

"Selain itu juga pengembangan Wisata Pulau Telo di Kabupaten Kapuas serta adanya konservasi kancil di Kalimantan Tengah," demikian Aswin Usup.