Sambut Ramadhan warga Sampit ramai lakukan ziarah

id Pemkab kotim, ziarah kubur jelang ramadhan, 1440 hijriah, tradisi atau kebudayaan, kuburan keluarga, bulan puasa

Sambut Ramadhan warga Sampit ramai lakukan ziarah

Suasana di Kuburan Muslimin Noor Agung menjelang Ramadhan, Sampit, Minggu, (5/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Sampit (ANTARA) - Menyambut tibanya bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah, sebagian besar warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ramai melakukan ziarah ke kubur keluarganya.

Salah satunya adalah Asmuni yang ziarah ke kubur keluarganya di Kuburan Muslimin Noor Agung. Ia ziarah bersama istri dan anak-anaknya ke kuburan ayah dan ibunya pada Minggu (5/5) sore.

"Keluarga kami memang rutin melakukan ziarah ke kubur keluarga menjelang Ramadhan. Ini sudah menjadi kebiasaan keluarga kami di setiap tahunnya," kata warga Kelurahan Baamang Tengah tersebut.

Asmuni menjelaskan, ziarah yang mereka lakukan bertujuan untuk mengingatkan kembali, tempat peristirahatan terakhir nantinya bagi setiap orang. Sehingga dengan mengingat hal tersebut, semangat serta keinginan untuk beribadah akan semakin kuat.

Selain itu, melalui ziarah ini dirinya ingin mengajak istri dan anaknya mendoakan keluarga yang terlebih dulu pergi, agar diampuni dosanya serta mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Selain ziarah ke kubur ayah dan ibu saya, kami juga ziarah ke kubur keluarga lainnya yang juga berada di sini," tuturnya kepada Antara Kalteng.

Aini warga lainnya yang juga melakukan ziarah menjelaskan, kegiatan ini rutin ia lakukan dalam beberapa tahun terakhir, setelah ibunya meninggal dunia. Meski ziarah selalu dilakukan di setiap bulannya, namun menjelang Ramadhan ziarah dirasa memiliki perbedaan.

"Ziarah rutin saya lakukan saat memasuki Ramadhan, untuk melepas rindu dengan almarhum ibu saya yang kini telah tiada. Meski tak lagi bersama, namun dengan ziarah seperti ini cukup mengobati rasa rindu yang saya miliki," terangnya.

Selain itu menurut remaja yang berstatus sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Sampit tersebut, ziarah yang ia lakukan sekaligus untuk membersihkan kubur ibunya dari semak belukar yang biasa tumbuh di sekitarnya, sehingga kondisinya tetap bersih dan terawat.