DPRD Kotim desak aparat tindak sopir angkutan pengguna narkoba

id dprd kotim,kotawaringin timur,sampit,angkutan mudik lebaran,sopir angkutan pengguna narkoba,aparat kepolisian,uji kelaikan,muhammad shaleh,alkohol,bul

DPRD Kotim desak aparat tindak sopir angkutan pengguna narkoba

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Muhammad Shaleh. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Shaleh mendesak aparat atau pihak yang berwenang untuk menindak tegas sopir angkutan yang ketahuan membawa maupun menggunakan narkoba.

"Seluruh sopir angkutan Lebaran harus diperiksa kesehatannya dan menjalani tes urine untuk memastikan mereka bebas dari pengaruh obat-obatan terlarang," katanya di Sampit, Selasa.

Tindakan tegas bertujuan untuk memberikan efek jera serta sebagai pelajaran kepada mereka, sehingga sopir angkutan tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari. Terlebih menjelang Lebaran, pergerakan angkutan akan semakin meningkat sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat.

Menurut Shaleh, sopir adalah penentu keselamatan dalam berkendara, untuk itu kondisi mereka saat bekerja harus benar-benar sehat dan bebas dari penggunaan narkoba, alkohol dan obat-obatan terlarang lainnya.

"Sopir angkutan khususnya saat arus mudik Lebaran, harus diawasi setiap saat untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang," tegasnya kepada Antara Kalteng.

Namun demikian, para penumpang juga harus jeli, jika melihat kondisi sopir yang mencurigakan hendaknya melaporkan hal itu kepada pengelola travel atau bahkan menolak berangkat. Penumpang memiliki hak untuk menolak berangkat, sebab semua itu berkaitan dengan keselamatan mereka selama berada di perjalanan.

Sedangkan pengawasan hendaknya tidak hanya dilakukan oleh pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya, namun juga harus dilakukan oleh pengelola travel tempat sopir bekerja.

Selain kepada para sopir, Shaleh juga meminta pengawasan juga dilakukan terhadap kendaraan yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Semua angkutan harus melalui uji kelaikan oleh para petugas.

Ia khawatir sebagian kendaraan yang digunakan itu, tidak memerhatikan kelaikan sesuai standar yang telah ditetapkan, sehingga bisa menyebabkan kendala bahkan kecelakaan.

"Tidak hanya sopir yang menentukan keselamatan, kondisi kendaraan juga sangat berpengaruh. Jadi semuanya harus diperiksa agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan," tegasnya.