Legislator Kalteng dukung cetak sawah di Barsel ditambah 2.000 hektar

id dprd kalimantan tengah,dprd kalteng,cetak sawah baru,cetak sawah di kalteng,anggota dprd kalteng,abdul hadi

Legislator Kalteng dukung cetak sawah di Barsel ditambah 2.000 hektar

ilustrasi - cetak sawah. (Foto Antarabengkulu.com/)

Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kalimantan Tengah Abdul Hadi mendukung Pemerintah Kabupaten Barito Selatan yang mengusulkan cetak sawah baru ditambah seluas 2.000 hektare, agar produksi padi semakin meningkat di wilayah setempat.

Usulan penambahan tersebut juga salah satu upaya membantu dan merealisasikan program pemerintah provinsi maupun pusat terkait swasembada pangan, kata Abdul Hadi di Palangka Raya, kemarin.

"Kondisi tanah di Barsel kan berpotensi dijadikan tempat menanam tanaman pangan, khususnya padi maupun jagung. Jadi, sangat tepat jika ditambah percetakan sawah di sana," ucapnya.

Menurut dia, sekarang ini produksi padi di Kalteng terbesar berada di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Timur, Katingan dan Kotawaringin Timur. Melihat kondisi tersebut, perlu ada lokasi baru di kabupaten lain yang didukung peningkatan produksi padi.

Anggota Komisi C DPRD Kalteng itu mengatakan, selain menambah cetak sawah baru, pemerintah dan petani di Kabupaten Barsel juga mengharapkan Pempov memberikan bantuan terhadap saran dan prasarana bercocok tanam.

"Mereka meminta bantuan alat pertanian berupa traktor dengan roda penggali tanah. Jika Pemprov merasa anggara masih minim, setidaknya bisa membantu memfasilitasi ke Pemerintah Pusat," kata Abdul Hadi.

Dia mengatakan sektor pertanian di Kabupaten Barsel sangat berbeda dengan daerah lain pada umumnya. Sebab, pada musim hujan, biasanya lahan di Barsel tergenang air yang cukup dalam. Alhasil, padi yang ditanam tidak berhasil dipanen.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Barsel, Bartim, Barut dan Murung Raya itu mengatakan petani di Barsel itu apabila sedang musim hujan, biasanya baru menanam padi setelah air surut.

"Itu yang menyebabkan terkadang dua kali menanam, tetapi hanya satu kali panen. Itulah kenapa perlu bantuan dari pemerintah," demikian Abdul Hadi.