Muara Teweh (ANTARA) - Warga desa eks transmigrasi di Desa Mampuak I Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara selama ini ternyata sering kesulitan air bersih baik untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).
Pemerintahan desa telah menganggarkan untuk pengadaan tong penampungan air dengan kapasitas 1.200 liter guna dibagikan kepada warga, kata Kepala Desa Mampuak I Bobby melalui Sekdesnya Jemain di Desa Mampuak I, Sabtu.
"Pembelian tempat penampungan air ini, kami anggarkan dari dana desa (DD) yang dilakukan secara bertahap, namun dalam pembagiannya akan dilakukan secara serentak," katanya.
Menurut dia, tong penampungan air ini merupakan aset pemerintah desa (Pemdes) yang dipinjamkan kepada warga dan dibagikan secara gratis guna mengatasi kesulitan air bersih.
Dengan adanya pembagian ini, maka warga bisa menampung air hujan, sementara air dari penyaluran proyek Pamsimas belum beroperasi.
Hal inilah yang menjadi permasalahan dialami warga trans, karena air sungai didaerah ini jauh, kalaupun ada pada mesim kemarau air sungainya sering kering.
"Kesulitan air ini bertahun-tahun dialami warga. pada 2018 lalu ada pembangunan proyek pamsimas embung tempat penampungan air yang kini masih rusak, karena bendungannya jebol. Sedangkan penapungannya ditiap-tiap RT sudah ada hanya tinggal penyaluran pipa ke rumah-rumah warga. Sebagian sudah disalurkan terutama yang ke sekolah-sekolah," kata dia didampingi Kaur Sosial Yuliani Kristin.
Dia mengatakan, untuk pemasangan pipa saluran ukuran besar juga sudah dilakukan pihak Pamsimas.
"Sedangkan untuk pipa saluran air ke rumah-rumah warga masih menunggu musyawarah dengan warga desa," ujarnya.
Kesulitan ini juga dialami warga di Trans Pantung atau Desa Mampuak II dengan kondisi yang sama. Pihak pemerintahan desa dari kedua desa tersebut bakal melakukan pembagian tong penampungan air kepada warganya guna mengatasi kesulitan air di setiap rumah warga.