Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur menggandeng dan menjalin kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah, untuk mengembangkan bibit padi lokal varietas Siam Busu yang banyak ditanam petani setempat.
Sampai sekarang sebagian besar lahan pertanian yang tersebar di 10 kecamatan di kabupaten ini lebih ditanami bibit padi lokal, kata Wakil Bupati Bartim Habib Said Abdul Saleh melalui rilis yang di kirim ke Palangka Raya, Rabu.
"Kami ingin bibit padi lokal itu menjadi produk pangan unggulan daerah. Jadi, kami mengharapkan BPTP Kalteng ikut mengawal mengembangkannya," kata Saleh.
Selain melakukan penandatangan kerjasama antara Pemkab dan BPTP Kalteng, juga dilaksanakan publikasi serta sosialisasi tahapan pengembangan padi siam busu yang nantinya menjadi produk pangan bernilai ekonomis tinggi.
Kepala BPTP Kalteng Fery F Munier mengatakan tindak lanjut dari kerjasama itu rencananya untuk menghasilkan varietas padi siam Busu dan turunannya sebagai produk unggulan yang bernilai ekonomis tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Baca juga: Ini jenis bibit padi unggul yang berhasil dikembangkan di Kalteng
"Nantinya akan ada serangkaian kegiatan observasi, seleksi, uji adaptasi dan pelepasan varietas padi siam busu sebagai varietas unggul lokal nasional," kata Fery.
Sementara itu, Peneliti bidang Padi BPTP Dr Susilawati menyatakan bahwa pihaknya ada menemukan 15 jenis bibit padi lokal di Kabupaten Barito Timur. Sebanyak 15 jenis padi lokal itu bahkan telah dikaji dan dikarakterisasi oleh BPTP sebagai kekayaan plasma nutfah milik Bartim.
Dia mengatakan keunggulan plasma nutfah padi asal Bartim adalah tahan terhadap pH tanah yang tinggi, toleran kekeringan, toleran naungan, toleran genangan, dan lainnya. Sifat-sifat itu banyak ditemukan pada jenis padi lokal Bartim seperti Siam Kupang, Taring Planduk, si Juntai, padi Lungkung Harum, Siam Cantik, dan lainnya.
"Itu potensi unggulan spesifik di Bartim dan kami yakin akan nilai ekonomi yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk menciptakan produk-produk unggulan," demikian Susilawati.
Baca juga: Swasembada padi di Kalteng terkendala benih unggul
Baca juga: BPTP dampingi peternak sapi agar sukses inseminasi buatan
Berita Terkait
BI anggap angka inflasi Kalteng selama April masih wajar
Minggu, 5 Mei 2024 19:06 Wib
APBD Kalteng terus meningkat, kini capai Rp8,79 triliun
Jumat, 3 Mei 2024 16:41 Wib
Nuryakin siap bertarung di Pilkada Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 16:02 Wib
Bulog serap 5.200 ton beras hasil pertanian Kalteng
Jumat, 3 Mei 2024 7:26 Wib
Tingkatkan mutu pendidikan, Pj Bupati Mura resmikan gedung sekolah baru
Jumat, 3 Mei 2024 1:25 Wib
BI siap bantu wartawan Kalteng sajikan berita ekonomi secara menarik
Kamis, 2 Mei 2024 19:21 Wib
Permohonan m-paspor di Palangka Raya per hari mencapai 50 orang
Kamis, 2 Mei 2024 18:41 Wib
Gubernur Kalteng salurkan Tabungan Beasiswa Berkah untuk belasan ribu mahasiswa
Kamis, 2 Mei 2024 18:02 Wib