Palangka Raya (ANTARA) - Fokus grup diskusi bertema pengembangan dan peningkatan pemanfaatan gas bumi di Kalimantan, yang digagas dan diselenggarakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi di Palangka Raya selama dua hari terakhir di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menghasilkan lima poin.
"Selain menghasilkan lima poin, dalam FGD ini, Gubernur Kalimantan Timur, Sekda Kalteng, Anggota DPR RI, DPD RI, dan rektor se-Kalimantan juga menandatangani pernyataan mendukung pembangunan pipa transmisi gas bumi trans Kalimantan," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa di Palangka Raya, Kamis.
Adapun lima poin yang dihasilkan dalam FGD yakni, mengapresiasi inisiatif BPH Migas mengumpulkan Gubernur, DPR RI, DPD RI dan Rektor se-Kalimantan untuk mendorong pembangunan infrastruktur di wilayah Kalimantan. Mendukung FGD Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Trans Kalimantan sebagai upaya mewujudkan salah satu infrastruktur energi di Bumi Kalimantan.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi trans Kalimantan sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang terdiri dari infrastruktur, investasi, kualitas sumber daya manusia (SDM), reformasi birokrasi, serta anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tepat sasaran.
Mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk memindahkan segera Ibu Kota Pemerintahan Republik Indonesia ke wilayah Kalimantan. Sepakat bahwa indikator kebijakan perwujudan Pancasila sila ke 5, yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, sudah sepatutnya dapat terlihat dari terwujudnya keadilan kewilayahan untuk Bumi Borneo dalam rangka memperkuat keutuhan NKRI.
Baca juga: BPH Migas minta pemda di Kalimantan hitung kebutuhan gas bumi
"Kami sangat mengapresiasi kepada seluruh Gubernur di Kalimantan, DPR, DPD, Bupati, dan Badan Usaha yang telah hadir pada FGD ini dan mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan," kata Fanshurullah.
Dia mengatakan setelah acara di Palangka Raya ini, BPH Migas akan melanjutkan rangkaian FGD di Pontianak, Kalimantan Barat yang direncanakan akan dilaksanakan bulan September 2019. FGD tersebut untuk lebih mematangkan lagi rencana pengembangan pipa gas transmisi Trans Kalimantan, agar dapat terwujud dan memberi manfaat yang besar bagi Pulau Kalimantan.
"Membangun pipa transmisi gas Trans Kalimantan merupakan keharusan, guna mewujudkan keadilan energi di Indonesia, utamanya di Kalimantan. Saat ini, jaringan pipa yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera, sangat tidak seimbang dengan Kalimantan maupun Papua," demikian Fanshurullah.
Baca juga: Pembangunan pipa gas trans Kalimantan suatu keharusan, kata BPH Migas
Baca juga: BBM satu harga di Kecamatan Teweh Timur diresmikan
FGD peningkatan pemanfaat gas bumi di Kalimantan hasilkan lima poin
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa (tiga dari kanan) memberikan penjelasan terkait hasil FGD yang diselenggarakan pihaknya di Palangka Raya, Kamis (1/8/2019). (Foto Antara Kalteng/Arif Hidayat)
