Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Windu Subagio mengajak seluruh warganya untuk bersama-sama berdoa meminta hujan kepada Tuhan, berdasarkan agama dan keyakinannya masing-masing.
"Bersama-sama kita memohon agar diturunkannya hujan dalam waktu lama, agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi bisa segera diatasi," katanya di Sukamara, Jumat.
Seluruh warga Sukamara didorong untuk melakukan hal tersebut, sebab selama ini berbagai usaha telah dilakukan untuk menanggulangi karhutla di Kalteng. Semua diminta melakukannya sesuai agama dan kepercayaan yang dianut, misalnya umat muslim dengan cara shalat istisqa.
Sama seperti daerah lain di Kalteng, Sukamara juga mengalami hal serupa yaitu kabut asap akibat karhutla. Dilaksanakannya shalat istisqa, sebagai pengakuan kepada Allah SWT, bahwa manusia tak berdaya dan berharap pertolongan dari-Nya.
"Pemkab sengaja menggelar shalat Istisqa, untuk meminta dan memohon pertolongan dari Alllah SWT. Tanpa ada pertolongan dari-Nya tentu manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa," terangnya.
Akibat kabut asap dari karhutla itu, banyak kerugian yang harus ditanggung daerah maupun masyarakat. Mulai dari masalah kesehatan, pendidikan hingga perekonomian. Salah satu contohnya, petani maupun nelayan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya akibat terganggu oleh asap.
"Perlu dukungan semua pihak agar karhutla bisa segera diatasi, sehingga kabut asap yang menyelimuti Sukamara maupun Kalteng bisa segera diatasi," ungkapnya.