Warga keluhkan harga gas elpiji di Palangka Raya tembus Rp38.000

id palangka raya,sigit k yunianto,gas elpiji,gas 3 kg,gas bersubsidi

Warga keluhkan harga gas elpiji di Palangka Raya tembus Rp38.000

Sales Eksekutif LPG Pertamina Kalteng, Muhammad Revi Renaldhi (kakan) dan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin (dua kanan) saat sidak di salah satu pangkalan gas di kota setempat. (Foto/ANTARA/Rendhik Andika)

Harga gas elpiji 3 kilogram bersubsidi habis Lebaran lalu sempat turun di harga Rp28.000 per tabung. Saat ini naik lagi mencapai Rp38.000 di tingkat pengecer
Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengeluhkan tingginya harga gas elpiji bersubsidi yang saat ini menembus Rp38.000 ribu per tabung.

"Harga gas elpiji 3 kilogram bersubsidi habis Lebaran lalu sempat turun di harga Rp28.000 per tabung. Saat ini naik lagi mencapai Rp38.000 di tingkat pengecer," kata Maryati, warga Palangka Raya, Jumat.

Ibu rumah tangga ini pun mengaku bingung dengan tidak stabilnya harga jual gas bersubsidi di wilayah "Kota Cantik" ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.

Baca juga: Harga gas elpiji di daerah ini masih tinggi

"Saya tak habis pikir kenapa harga gas bersubsidi tetap tinggi. Padahal harga eceran tertinggi untuk tingkat pangkalan sendiri di bawah Rp20 ribu per tabung," katanya.

Dia pun berharap kinerja pemerintah kota pada akhir 2019 semakin membaik yang salah satunya dibuktikan dengan mampunya menstabilkan harga gas yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu itu.

Karliansyah warga Palangka Raya lainnya juga mengatakan hal yang serupa bahwa harga gas elpiji di tingkat pengecer jauh dari harga eceran tertinggi yang dikeluarkan pemerintah.

"Memang di pangkalan masih ada yang jual sesuai HET. Namun itu pun kami harus mengantre cukup panjang dan menggunakan foto kopi KTP yang berlaku satu tabung gas," katanya.

Untuk itu, guna menghindari antrean dia mengaku terpaksa membeli gas elpiji di pengecer meski harus diperoleh dengan harga yang jauh lebih mahal.

"Memang untuk di pengecer banyak stoknya. Kita tidak sulit mendapatkan gas. Namun yang harus menjadi perhatian pemerintah ialah harganya yang sangat menguras kantong," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto mendesak pemerintah kota serius mencari penyebab masih tingginya harga gas elpiji 3 kg.

"Pemerintah harus hadir di tengah kondisi warganya termasuk harus mampu menstabilkan harga gas elpiji di tingkat pengecer," katanya.

Baca juga: Pemkab Barito Utara sosialisasikan HET elpiji 3 Kg

Baca juga: Pertamina tindak tegas agen atau pangkalan terbukti pengoplos elpiji