Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rudianur minta pemerintah kabupaten setempat untuk merubah pola pembangunan yang selama ini diterapkan agar ada pemerataan pembangunan.
"Pola pembangunan yang selama ini dijalankan pemerintah kabupaten belum memberikan pemerataan karena pembangunan masih terfokus di wilayah perkotaan," katanya di Sampit, Senin.
Dikatakan, pola tersebut telah membuat sebagian besar pembangunan di daerah pelosok, seperti kecamatan di wilayah selatan maupun utara Kabupaten Kotim banyak yang tertinggal.
Rudianur mengatakan aspirasi masyarakat pelosok banyak terabaikan, hal tersebut tentunya sangat merugikan masyarakat. Pembangunan kedepan harus difokuskan ke wilayah pelosok karena wilayah itu butuh perhatian serius pemerintah kabupaten.
"Kami ingin pemkab nantinya lebih fokus menbangun wilayah pelosok, utamanya dalam membuka akses jalan, peningkatan infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan," pintanya.
Dia mengakui aspirasi pembangunan wilayah pelosok semakin kencang di dengungkan oleh masyarakat. Masyarakat pelosok merasa dianaktirikan dari pembangunan daerah. Pembangunan Kotim dianggap sentralistik, yakni di wilayah perkotaan.
Baca juga: DPRD: Penyaluran seragam gratis harus tepat sasaran
"Kecemburuan masyarakat pelosok memang sudah kerap didengarkan, mereka mengeluh hanya Kota saja yang jadi fokus pembangunan, sementara mereka yang jauh berada di pelosok terabaikan," ungkapnya.
Rudianur menilai masyarakat pelosok wajar menuntut pemerataan pembangunan karena selama ini pemerintah kabupaten telah menganggarkan ratusan miliar untuk penataan Kota Sampit.
Politikus Golkar ini menegaskan, pola pembangunan berbasis ke pelosok sejalan dengan nawacita pemerintah pusat sehingga tidak alasan lagi pemerintah kabupaten untuk tidak melaksanakan program tersebut.
"Dengan adanya pemerataan pembangunan diharapkan kedepannya di Kabupaten Kotim tidak ada lagi desa yang terisolir dan tertinggal di segala bidang," demikian Rudianur.
Baca juga: Karhutla berimbas pada penyerapan anggaran pembangunan Kotim
Baca juga: Legislator nilai BUMD di Kotim tak kreatif dan inovatif
Berita Terkait
PT Pelni siapkan enam kapal jelang puncak arus mudik lebaran 2024
Jumat, 29 Maret 2024 19:24 Wib
Sekolah di Kotim wajib terapkan Kurikulum Merdeka di 2024
Jumat, 29 Maret 2024 19:06 Wib
Pemkab kembali lanjutkan sosialisasi program Jaga Desa di Kapuas Timur
Rabu, 27 Maret 2024 22:25 Wib
Pemkab Barito Timur dapat kouta 2.777 formasi CASN pada tahun 2024
Rabu, 27 Maret 2024 22:15 Wib
DPRD Murung Raya terima kunker DPRD Gunung Mas
Rabu, 27 Maret 2024 22:08 Wib
Jelang arus mudik, BMKG Pangkalan Bun perkirakan kondisi gelombang laut aman
Selasa, 26 Maret 2024 16:59 Wib
Lestarikan budaya, Pemkab Kapuas dukung ritual Adat Balian
Senin, 25 Maret 2024 18:47 Wib
Wakil Ketua DPRD Mura berbagi tali asih ke anak yatim dan para janda
Senin, 25 Maret 2024 18:38 Wib