Legislator ini sayangkan pedagang berkeliaran di ruangan pasien RSUD Murjani

id Legislator ini sayangkan pedagang berkeliaran di ruangan pasien RSUD Murjani,DPRD Kotim,Riskon Fabiansyah,RSUD dr Murjani Sampit,Kotim,Kotawaringin Ti

Legislator ini sayangkan pedagang berkeliaran di ruangan pasien RSUD Murjani

Sejumlah anak masuk berjualan makanan ke salah satu ruang perawatan di RSUD dr Murjani Sampit, Jumat (1/11/2019). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah menyayangkan longgarnya penjagaan di RSUD dr Murjani Sampit hingga pedagang asongan bisa dengan mudah masuk ke ruang perawatan pasien.

"Pedagang asongan bebas berseliweran dari ruangan pasien satu ke ruang pasien lainnya tanpa ada upaya dari pihak pegawai rumah sakit untuk menghentikannya," kata Riskon di Sampit, Jumat.

Politisi muda Partai Golkar mengaku sudah pernah mendengar informasi terkait adanya pedagang yang berjualan hingga masuk ke ruang pasien. Namun kali ini dia menyaksikan sendiri saat dirinya membesuk kerabatnya yang sedang sakit.

Riskon melihat sendiri sejumlah anak keluar masuk ruang perawatan pasien sambil menawarkan dagangannya. Beberapa keluarga pasien pun sempat kaget dengan kemunculan anak-anak yang berjualan camilan tersebut.

Legislator ini sangat menyayangkan karena rumah sakit merupakan tempat beristirahat pasien yang sedang dalam masa perawatan dan pengobatan, sehingga sudah seharusnya bebas dari pedagang asongan. Namun faktanya di rumah sakit daerah kebanggaan ini masih ada pemandangan kurang nyaman tersebut.

Riskon menegaskan, ini bukan berarti ingin melarang orang mencari uang dengan berjualan. Namun rumah sakit sudah jelas merupakan tempat perawatan pasien sehingga siapapun harus menghormati hak pasien untuk istirahat dengan tenang demi kesembuhannya.

Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pembagian seragam sekolah gratis harus tepat sasaran
Baca juga: Pengusaha walet Kotim makin rajin bayar pajak setelah tarif diturunkan

Sesuai aturan, orang yang ingin membesuk pun harus diatur waktunya agar tidak sampai mengganggu waktu istirahat pasien, maka sudah seharusnya pedagang asongan juga dibatasi agar tidak masuk sampai ke ruang perawatan karena dikhawatirkan akan mengganggu pasien.

"Ini harus jadi evaluasi ke depan berkenaan dengan manajemen keamanan di rumah sakit karena kita tidak menginginkan hal-hal yang merugikan bagi pasien, misalnya barang pasien hilang karena bebasnya orang lain keluar masuk ruangan pasien. Kondisi seperti itu juga otomatis membuat pasien terganggu dengan kehadiran pedagang asongan tadi," tegas politisi yang akrab disapa Eko.

Riskon mengapresiasi langkah manajemen yang terus berbenah dan melakukan peningkatan pelayanan. Namun hal-hal kecil seperti ini diharapkan tidak sampai mengganggu kenyamanan pasien dan keluarga pasien.

Terlebih lagi RSUD dr Murjani Sampit akan menghadapi penilaian akreditasi. Sudah seharusnya pembenahan dilakukan semua sektor dan didukung oleh seluruh pegawai di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Pernikahan dini berisiko lahirkan bayi stunting
Baca juga: DPRD ingatkan Pemkab Kotim pentingnya mengakomodir proyek kecil