BI mencatat perputaran uang di Kalteng mengalami peningkatan

id kalimantan tengah,kalteng,bi kalteng,perputaran uang di kalteng,Kepala Unit Operasional Kas Perwakilan BI Kalteng,Mutaqim

BI mencatat perputaran uang di Kalteng mengalami peningkatan

Pejabat di lingkungan BI Perwakilan Kalteng (depan) memaparkan kondisi perputaran uang dan lainnya yang terjadi di Provinsi Kalteng, baru-baru ini. (ANTARA/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah mencatat perputaran uang di provinsi setempat selama Oktober 2019 mencapai Rp1,39 triliun, meningkat sekitar 14,30 persen dibandingkan September 2019 yang sekitar Rp1,21 triliun.

Kepala Unit Operasional Kas Perwakilan BI Kalteng Mutaqim di Palangka Raya, kemarin, mengatakan untuk total outflow atau aliran dana yang keluar pada Oktober 2019 tercatat sebesar Rp1,034 triliun atau meningkat sebesar 26 persen (mtm) dibandingkan arus keluar uang kartal bulan sebelumnya.

"Dari total outflow pada Oktober 2019, sebesar Rp628,90 miliar digunakan untuk kegiatan kas titipan atau mencapai pangsa 55,20 persen dari total outflow peredaran uang yang disalurkan di Kalteng," tambahnya.

Meski begitu, total inflow atau aliran dana masuk di bulan Oktober 2019, sebesar Rp356,28 miliar atau melambat -9,87 persen (mtm) dibandingkan arus masuk uang kartal pada bulan sebelumnya sebesar Rp395,30 miliar.

Baca juga: Kesadaran masyarakat Kalteng terhadap transaksi nontunai meningkat

Mutaqim mengatakan dari total inflow di bulan Oktober 2019 sebesar Rp326,8 miliar diperoleh dari kas titipan atau mencapai 91,70 persen dari total inflow peredaran uang di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu.

"Pada Oktober 2019, Kalteng berada pada kondisi net outflow sebesar Rp677,9 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan September 2019 yang tercatat mengalami net outflow sebesar Rp426,25 miliar," ucapnya.

Sementara terkait uang palsu pada Oktober 2019 di provinsi ini, BI Kalteng menemukan ada tiga bilyet yang terdiri dari satu pecahan Rp100.000, satu pecahan Rp50.000 dan satu pecahan Rp20.000.

Dia mengatakan secara total dari Januari sampai dengan Oktober 2019 telah ditemukan sebanyak 60 bilyet uang palsu. Capaian itu mengalami peningkatan apabila dibandingkan capaian pada bulan yang sama di tahun 2018.

"Dari Januari hingga Oktober 2018 BI Kalteng menemukan uang palsu sebanyak 39 bilyet. Dan, ini akan terus mendapat perhatian dari kami," demikian Mutaqim.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan IV 2019 diperkirakan 6 persen