Pasar tradisional tetap diminati masyarakat Sampit

id Pasar tradisional tetap diminati masyarakat Sampit,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur

Pasar tradisional tetap diminati masyarakat Sampit

Suasana di pasar tradisional Al Kamal di Jalan Hasan Mansyur Sampit. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Keberadaan pasar tradisional di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tetap diminati warga setempat meski kini sudah ada pusat perbelanjaan modern bermunculan.

"Pengunjung tetap ramai. Bahkan atas permintaan masyarakat pula, kini pasar kami buka sejak pagi agar bisa melayani masyarakat secara maksimal," kata Supriyadi Ellyyas, pengelola sekaligus pemilik Pasar Al Kamal di Jalan Hasan Mansyur Sampit, Selasa.

Sejak dibuka pada 3 Mei 2019, pasar tersebut disambut antusias masyarakat. Jumlah pedagang pun terus bertambah seiring makin ramainya aktivitas di pasar tersebut.

Terdapat beberapa bagian di pasar itu seperti deretan toko, lapak ikan, sayuran, rempah-rempah, sembako, kuliner, buah-buahan dan kue tradisional. Perkembangannya pun cukup bagus sehingga makin banyak pedagang yang tertarik berjualan di pasar itu.

Pasar tradisional tetap menjadi pilihan masyarakat karena dinilai praktis, banyak pilihan, harga murah dan lokasinya dekat dengan permukiman. Suasana di pasar tradisional juga memberikan nuansa tersendiri yang menyenangkan bagi warga yang berbelanja.

Supriyadi mengatakan, masyarakat malah meminta pedagang di pasar tersebut berjualan sepanjang hari agar warga bisa berbelanja kapan saja. Harapan itupun disambut positif pedagang dengan memperpanjang waktu berjualan.

"Kini pedagang di pasar kami berjualan mulai pukul 06.00 pagi sampai pukul 21.00 WIB. Nanti kita lihat seperti apa perkembangannya. Kalau makin ramai, bisa saja dipertimbangkan lagi soal waktu operasional itu," kata Supriyadi.

Suasana serupa juga terlihat di Pasar Keramat yang juga berada di Kecamatan Baamang. Pasar tradisional tersebut tetap ramai meski pedagang sempat khawatir dengan bermunculannya pusat perbelanjaan modern.

Ketika salah satu blok di pasar itu yaitu blok pedagang ikan sedang dibongkar untuk dibangun ulang, pembeli tetap setia. Suasana transaksi di tempat penampungan sederhana di lahan Inhutani di kawasan Taman Kota Sampit juga tetap ramai didatangi pembeli.

Baca juga: Begini reaksi wisatawan asing menyaksikan 'Mampakanan Sahur dan Mamapas Lewu'
Baca juga: Ferry Khaidir disambut hangat di Gerindra Kotim

"Malah di lokasi penampungan sementara ini lebih enak karena lokasinya di pinggir jalan. Belanja di pasar tradisional seperti ini enak karena harganya murah, banyak pilihan dan tidak perlu harus berdandan seperti ketika kita hendak berbelanja di supermarket," kata Wati, salah seorang pembeli.

Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, pemerintah daerah terus membenahi pasar tradisional, khususnya yang dibangun pemerintah. Pasar tradisional masih sangat dibutuhkan masyarakat, terlebih di kawasan yang jauh dari pusat kota.

"Pasar tradisional menjadi urat nadi ekonomi kerakyatan. Ini tentu akan selalu menjadi perhatian pemerintah daerah karena kelangsungannya menyangkut hajat hidup orang banyak," demikian Halikinnor.
Baca juga: PBB-P2 dioptimalkan dongkrak PAD Kotim