Ini trik lulus seleksi CPNS ala Kakanreg BKN Banjarmasin
Sampit (ANTARA) - Kepala Kantor Regional VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN) Banjarmasin Kalimantan Selatan Ramdhani memberi saran kepada masyarakat yang ingin mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah agar bisa lulus.
"Ada dua hal paling pokok yang ingin saya sarankan kepada peserta seleksi CPNS, yang pertama adalah belajar sungguh-sungguh dan yang kedua adalah berdoa karena segala sesuatu usaha kita pasti Allah yang menentukan," kata Ramdhani seraya tersenyum saat berada di Sampit, Selasa.
Ramdhani dan beberapa stafnya datang memeriksa kesiapan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya Badan Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan seleksi CPNS pada Februari 2020 nanti.
Dia menilai kesiapan panitia pelaksana sudah bagus. Selanjutnya pihaknya akan memantau pelaksanaan simulasi untuk memastikan aplikasi sistem 'computer assisted test' atau CAT dari Badan Kepegawaian Negara bisa digunakan dengan baik.
Menurut Ramdhani, trik-trik teknis juga penting dikuasai agar peserta bisa menggunakan waktu secara efektif. Harapannya agar peserta bisa optimal menjawab semua pertanyaan ujian. Untuk itu sangat bagus bagi calon peserta untuk mengikuti simulasi.
Ramdhani meyakinkan bahwa seleksi CPNS dilaksanakan secara transparan sehingga sangat kecil terjadi potensi kecurangan. Bahkan saat peserta mengikuti tes, hasilnya sudah terlihat secara online di layar yang dipasang di luar ruangan seleksi dan bisa dilihat oleh siapapun.
Ketatnya sistem seleksi CPNS untuk menghasilkan calon pemimpin masa depan yang terbaik dari sebuah proses yang transparan, jujur dan adil. Masyarakat diminta tidak mempercayai dan tidak tertipu jika ada siapapun yang menjanjikan bisa membantu peserta lulus seleksi CPNS.
"Jika lulus, maka itu memang benar-benar karena kemampuan peserta sendiri. Peserta seleksi CPNS yang ikut tes harus betul-betul belajar sekuat tenaga karena yang bisa meluluskan dia menjadi CPNS adalah dia sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa meluluskan itu. Sekali lagi, tidak ada yang bisa," tegas Ramdhani.
Baca juga: DPRD Kotim akan undang seluruh perusahaan perkebunan bahas plasma dan CSR
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto menyebutkan, dari 3.000 lebih pelamar, ada 2.469 peserta yang lulus seleksi administrasi, sedangkan 600 lebih pelamar lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Berbagai syarat yang menjadi kendala pelamar diantaranya terkait akreditasi program studi, surat pernyataan yang dibuat sendiri dan tidak sesuai dengan format yang sudah disiapkan, serta pelamar yang tidak menyerahkan berkas fisiknya.
"Dari 213 formasi yang dibuka, ada 19 formasi yang tidak terisi. Selain tidak ada pelamar, penyebab lainnya ya karena pelamarnya tidak memenuhi syarat," kata Alang.
Alang mengaku menyayangkan banyak formasi yang tidak terisi, apalagi sebagian besar untuk penempatan di pedalaman. Dia menilai pelamar tidak siap ditugaskan di kawasan pelosok, padahal keberadaan mereka sangat dibutuhkan masyarakat setempat.
Baca juga: Legislator Kotim dukung Kemendikbud luruskan fungsi guru
Baca juga: DPRD Kotim ragu pembenahan Pantai Ujung Pandaran cepat dongkrak PAD
"Ada dua hal paling pokok yang ingin saya sarankan kepada peserta seleksi CPNS, yang pertama adalah belajar sungguh-sungguh dan yang kedua adalah berdoa karena segala sesuatu usaha kita pasti Allah yang menentukan," kata Ramdhani seraya tersenyum saat berada di Sampit, Selasa.
Ramdhani dan beberapa stafnya datang memeriksa kesiapan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya Badan Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan seleksi CPNS pada Februari 2020 nanti.
Dia menilai kesiapan panitia pelaksana sudah bagus. Selanjutnya pihaknya akan memantau pelaksanaan simulasi untuk memastikan aplikasi sistem 'computer assisted test' atau CAT dari Badan Kepegawaian Negara bisa digunakan dengan baik.
Menurut Ramdhani, trik-trik teknis juga penting dikuasai agar peserta bisa menggunakan waktu secara efektif. Harapannya agar peserta bisa optimal menjawab semua pertanyaan ujian. Untuk itu sangat bagus bagi calon peserta untuk mengikuti simulasi.
Ramdhani meyakinkan bahwa seleksi CPNS dilaksanakan secara transparan sehingga sangat kecil terjadi potensi kecurangan. Bahkan saat peserta mengikuti tes, hasilnya sudah terlihat secara online di layar yang dipasang di luar ruangan seleksi dan bisa dilihat oleh siapapun.
Ketatnya sistem seleksi CPNS untuk menghasilkan calon pemimpin masa depan yang terbaik dari sebuah proses yang transparan, jujur dan adil. Masyarakat diminta tidak mempercayai dan tidak tertipu jika ada siapapun yang menjanjikan bisa membantu peserta lulus seleksi CPNS.
"Jika lulus, maka itu memang benar-benar karena kemampuan peserta sendiri. Peserta seleksi CPNS yang ikut tes harus betul-betul belajar sekuat tenaga karena yang bisa meluluskan dia menjadi CPNS adalah dia sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa meluluskan itu. Sekali lagi, tidak ada yang bisa," tegas Ramdhani.
Baca juga: DPRD Kotim akan undang seluruh perusahaan perkebunan bahas plasma dan CSR
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto menyebutkan, dari 3.000 lebih pelamar, ada 2.469 peserta yang lulus seleksi administrasi, sedangkan 600 lebih pelamar lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Berbagai syarat yang menjadi kendala pelamar diantaranya terkait akreditasi program studi, surat pernyataan yang dibuat sendiri dan tidak sesuai dengan format yang sudah disiapkan, serta pelamar yang tidak menyerahkan berkas fisiknya.
"Dari 213 formasi yang dibuka, ada 19 formasi yang tidak terisi. Selain tidak ada pelamar, penyebab lainnya ya karena pelamarnya tidak memenuhi syarat," kata Alang.
Alang mengaku menyayangkan banyak formasi yang tidak terisi, apalagi sebagian besar untuk penempatan di pedalaman. Dia menilai pelamar tidak siap ditugaskan di kawasan pelosok, padahal keberadaan mereka sangat dibutuhkan masyarakat setempat.
Baca juga: Legislator Kotim dukung Kemendikbud luruskan fungsi guru
Baca juga: DPRD Kotim ragu pembenahan Pantai Ujung Pandaran cepat dongkrak PAD