Yenny Wahid terpilih jadi Ketum FPTI
Jakarta (ANTARA) - Yenny Wahid yang terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) periode 2019-2023 berkomitmen akan meningkatkan prestasi cabang olahraga panjat tebing Indonesia di tingkat internasional.
“Saya akan berusaha sebaik mungkin dan memajukan organisasi ini. Dari segi SDM juga akan ditingkatkan kapasitasnya dan ke depan diharapkan semakin banyak atlet berprestasi yang akan lahir dari wadah cabang olahraga ini,” ujar Yenny dalam Musyawarah Nasional (Munas) FPTI di Jakarta, Sabtu (21/12), dikutip dari laman resmi FPTI.
Putri Mantan Presiden RI ke-4 Gus Dur itu terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum PP FPTI, menggantikan Faisol Riza yang memimpin pada periode 2015-2019.
Ketua Bidang Organisasi PP FPTI Waras Budi Hartawan berharap kehadiran Yenny Wahid di tubuh FPTI dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia seperti menambah jumlah juri yang bersertifikasi internasional. Harapannya, pembinaan panjang tebing di Indonesia juga semakin matang sehingga para atlet bisa bersaing di level dunia.
Adapun tugas terdekat ketum terpilih yaitu meloloskan atlet panjat tebing Indonesia ke Olimpiade 2020 Tokyo.
“Kita masih ada event besar menanti yaitu kualifikasi Olimpiade. Masuknya atlet kita ke Olimpiade menjadi salah satu target yang ingin dicapai dengan kepemimpinan baru ini,” ujar Waras.
Ia berharap olahraga panjat tebing dapat melaksanakan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) yang berkelanjutan. Dengan demikian, atlet pun akan lebih siap menghadapi kejuaraan internasional.
Sebelumnya, Yenny Wahid terpilih sebagai Ketum PP FPTI melalui Munas yang diikuti 31 perwakilan Pengurus Provinsi (Pengprov) FPTI dari 32 Pengprov di seluruh Indonesia. Munas berlangsung tanpa kehadiran perwakilan dari Pengprov Maluku Utara.
Yenni dan Faisol Rizal sebenarnya bersaing pada Munas kali ini. Hanya saja, saat akan pemilihan Faisol mengundurkan diri.
“Awalnya ada dua nama yang diusung yakni Ketum periode sebelumnya Faisol Riza dan Yenny Wahid. Tetapi, saat akan pemilihan Faisol Riza mengundurkan diri untuk memberikan kesempatan pada Yenny Wahid. Jadi, kemudian Yenny Wahid terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi,” kata Waras.
“Saya akan berusaha sebaik mungkin dan memajukan organisasi ini. Dari segi SDM juga akan ditingkatkan kapasitasnya dan ke depan diharapkan semakin banyak atlet berprestasi yang akan lahir dari wadah cabang olahraga ini,” ujar Yenny dalam Musyawarah Nasional (Munas) FPTI di Jakarta, Sabtu (21/12), dikutip dari laman resmi FPTI.
Putri Mantan Presiden RI ke-4 Gus Dur itu terpilih secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum PP FPTI, menggantikan Faisol Riza yang memimpin pada periode 2015-2019.
Ketua Bidang Organisasi PP FPTI Waras Budi Hartawan berharap kehadiran Yenny Wahid di tubuh FPTI dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia seperti menambah jumlah juri yang bersertifikasi internasional. Harapannya, pembinaan panjang tebing di Indonesia juga semakin matang sehingga para atlet bisa bersaing di level dunia.
Adapun tugas terdekat ketum terpilih yaitu meloloskan atlet panjat tebing Indonesia ke Olimpiade 2020 Tokyo.
“Kita masih ada event besar menanti yaitu kualifikasi Olimpiade. Masuknya atlet kita ke Olimpiade menjadi salah satu target yang ingin dicapai dengan kepemimpinan baru ini,” ujar Waras.
Ia berharap olahraga panjat tebing dapat melaksanakan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) yang berkelanjutan. Dengan demikian, atlet pun akan lebih siap menghadapi kejuaraan internasional.
Sebelumnya, Yenny Wahid terpilih sebagai Ketum PP FPTI melalui Munas yang diikuti 31 perwakilan Pengurus Provinsi (Pengprov) FPTI dari 32 Pengprov di seluruh Indonesia. Munas berlangsung tanpa kehadiran perwakilan dari Pengprov Maluku Utara.
Yenni dan Faisol Rizal sebenarnya bersaing pada Munas kali ini. Hanya saja, saat akan pemilihan Faisol mengundurkan diri.
“Awalnya ada dua nama yang diusung yakni Ketum periode sebelumnya Faisol Riza dan Yenny Wahid. Tetapi, saat akan pemilihan Faisol Riza mengundurkan diri untuk memberikan kesempatan pada Yenny Wahid. Jadi, kemudian Yenny Wahid terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi,” kata Waras.