Pemkot Palangka Raya anggarkan 30,33 persen APBD untuk pendidikan

id Shopie Ariany Sitorus,palangka raya,APBD untuk pendidikan,Pemkot Palangka Raya anggarkan 30 persen APBD untuk pendidikan

Pemkot Palangka Raya anggarkan 30,33 persen APBD untuk pendidikan

Ilustrasi pelaksanaan pendidikan di Palangka Raya (ANTARA/Rendhik Andika)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menganggarkan sebanyak 30,33 persen dari total APBD kota itu untuk 2020.

"Dana yang dialokasikan untuk pendidikan pada tahun ini cukup besar dan melebihi dari 20 persen. Hal tersebut secara positif baik bagi pembangunan sektor pendidikan di Kota Palangka Raya," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Palangka Raya, Shopie Ariany Sitorus di Palangka Raya, Senin.

Melalui anggaran itu, politisi Partai Perindo itu pun berharap pelaksanaan pendidikan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu semakin maju dengan kualitas pendidikan yang merata antara sekolah di daerah pinggiran dan perkotaan. APBD Kota Palangka Raya pada 2020 sendiri mencapai Rp1,2 triun.

"Kami pun menyambut baik atas inisiatif pemerintah daerah menyediakan dana pendidikan yang sangat besar. Saat ini tujuan utama pemerintah adalah untuk memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul, salah satunya melalui jalur pendidikan," jelas Shopie.

Baca juga: Guru terdampak bencana akan terima tunjangan khusus

Menurut dia, saat ini yang masih menjadi salah satu permasalahan di bidang pendidikan adalah belum meratanya kualitas pendidikan antara daerah pinggiran dan pusat kota. Kesenjangan itu meliputi sarana dan prasarananya hingga kualitas tenaga pendidik.

Selain itu, salah satu yang terus menjadi perhatian terkait pelaksanaan pendidikan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini ialah terkait penyebaran guru yang belum merata karena sebagian besar guru memilih bertugas di wilayah kota dan enggan di tempatkan di daerah pinggiran.

Dengan anggaran pendidikan yang cukup besar seperti itu, dia kembali berharap agar lembaga pendidikan yang berada di daerah pinggiran juga mampu merasakan sarana belajar seperti komputer, laboratorium, perpustakaan dan guru yang kompeten. Minimal tidak ada kesenjangan yang terlalu jauh.

"Kami meminta wali kota untuk menginstruksikan Dinas Pendidikan segera melakukan pemetaan terkait penempatan, keperluan serta jumlah guru yang ada di Kota Palangka Raya demi mewujudkan pendidikan yang merata," terangnya.

Dia menambahkan, jika kualitas pendidikan merata, maka masing-masing siswa akan mampu memiliki daya saing. Shopie pun optimis jika pembangunan di sektor pendidikan berjalan dengan baik. Siswa berprestasi pun akan mampu lahir dari setiap sekolah mana termasuk di daerah pinggiran.

Baca juga: Seorang siswa ke sekolah pakai baju tidur dan sandal

Baca juga: Siswa korban banjir diijinkan tak pakai seragam

Baca juga: Lantai keramik sekolah keluarkan suhu panas terpaksa dibongkar