Nadiem: Kami akan cari jalan keluar soal kasus pelecehan seksual di kampus

id Nadiem Makarim,kasus pelecehan seksual di kampus,pelecehan seksual ,Universitas Negeri Padang, IAIN Sultan Amai Gorontalo,niversitas Gadjah Mada Yogya

Nadiem: Kami akan cari jalan keluar soal kasus pelecehan seksual di kampus

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam peluncuran kebijakan Merdeka Belajar episode III tentang perubahan mekanisme dana BOS di Jakarta, Senin (10/2). (ANTARA/HO-Humas Kemendikbud)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meminta waktu untuk mencari solusi guna mengatasi kekerasan seksual di kampus menyusul munculnya kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual di beberapa universitas.

"Penegasan dan penegakan ini yang benar-benar ditekankan. Tapi tolong berikan kami waktu untuk menemukan jalan keluarnya. Ini udah menjadi suatu wabah yang luar biasa parah," kata Nadiem di Jakarta, Jumat.

Nadiem menyebut intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan sebagai dosa pendidikan dan perbuatan yang tidak bisa diterima sama sekali.

Baca juga: Regulasi dana BOS memberikan diskresi untuk kepala sekolah

"Kartu merah bagi ketiga perbuatan tersebut," katanya.

Ia mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya akan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurut dia, pemerintah akan menjalankan upaya-upaya untuk mengatasi masalah pelecehan dan kekerasan seksual di kampus dengan melibatkan masyarakat.

Baca juga: Mendikbud tegaskan tidak ada penghapusan guru honorer

Baca juga: DPR khawatirkan sejumlah kebijakan Nadiem Makarim tak efektif dan mubazir


"Jadi bukan hanya penguatan karakter dan menghimbau dan melatih, tapi juga harus ada tindakan tegas yang bisa dilakukan di setiap jenjang terhadap tiga dosa tadi," katanya.

Kasus pelecehan seksual sebelumnya dilaporkan terjadi di Universitas Negeri Padang, IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Baca juga: Nadiem diminta fokus atasi radikalisme di kampus - kampus

Baca juga: Ujian nasional akan diganti dengan penilaian kompetensi