Seorang anak di Palangka Raya tewas terbakar di dalam toko sembako

id Polresta palangka raya, kebakaran, meninggal dunia, tewas terbakar, toko sembako

Seorang anak di Palangka Raya tewas terbakar di dalam toko sembako

Bangunan toko sembako terbakar yang mengakibatkan seorang anak berusia 13 tahun tewas di Jalan RTA Milono kilometer 8,5 Kota Palangka Raya, Sabtu, (22/2/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Sebuah bangunan toko sembako di Jalan RTA Milono kilometer 8,5 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terbakar dan mengakibatkan seorang anak berumur 13 tahun berjenis kelamin perempuan tewas. 

"Kejadiannya pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, dalam peristiwa itu memang ada korban jiwa satu orang," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Dwi Tunggal Jaladri, Sabtu. 

Kebakaran tersebut mengakibatkan tiga orang menjadi korban, dua orang yakni Heriyanto (42) pemilik toko sembako dan Fadil (15) anak dari Heriyanto. Sedangkan yang meninggal dunia akibat terpanggang berinisial ME (13). 

Selanjutnya untuk istri dan anak Heriyanto yang masih bayi berhasil diselamatkan dari kobaran api yang melahap bangunan toko 6x6 tersebut. 

"Dua orang yang mengalami luka bakar itu dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, sedangkan korban meninggal dunia dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus," katanya. 

Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menjelaskan, berdasarkan keterangan beberapa orang saksi mata di lapangan, pada dini hari tadi salah seorang warga yang berada di lokasi kebakaran mendengar suara ribut-ribut di luar rumahnya. 

Saat dilakukan pengecekan, ternyata sebuah bangunan toko sembako milik Heriyanto sudah terbakar dengan kondisi api berasal dari atas atap toko, sehingga menghanguskan seluruh bangunan serta isi di dalamnya.

Bahkan penghuni rumah pada waktu itu sempat ke luar rumah. Hanya saja pada saat kejadian anak Heriyanto berinisial ME kembali masuk ke dalam bangunan yang terbakar, diduga hendak menyelamatkan barang berharga miliknya.

"Setelah masuk ke dalam bangunan yang terbakar ia tidak lagi kembali, ketika dilakukan pengecekan setelah api berhasil dipadamkan ditemukan mayat pada puing-puing bekas kebakaran tersebut," katanya menjelaskan.

Usai api dipadamkan tim damkar, petugas melakukan olah tempat kejadian perkara. Setelah mengambil beberapa sampel yang akan dijadikan bahan penyelidikan, petugas langsung memberi garis polisi di salah satu tempat yang diduga asal api. 

"Penyebab kebakaran diduga dari arus pendek atau korsleting listrik. Sebab dari keterangan beberapa orang saksi yang paling pertama terbakar adalah bagian atap bangunan," katanya.

Jaladri menjelaskan, dari peristiwa itu pihaknya memperkirakan kerugian yang dialami korban sekitar Rp300 juta, sebab tidak sempat dilakukan penyelamatan terhadap barang berharga.