Palangka Raya siapkan dua lokasi untuk tangani pasien COVID-19

id hera nugrahayu,palangka raya,covid-19,virus corona,pasien corona,Palangka Raya siapkan dua lokasi untuk tangani pasien COVID-19

Palangka Raya siapkan dua lokasi untuk tangani pasien COVID-19

Sekda Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu. ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya tengah menyiapkan dua lokasi yang akan digunakan untuk penanganan pasien COVID-19 jika jumlah pasien yang ditangani di RSUD dr Doris Sylvanus telah melebihi kapasitas.

"Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, seperti misalnya di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya 'over kapasitas', maka kami juga menyiapkan RSUD Kota Palangka Raya untuk menjadi lokasi rujukan pasien COVID-19," kata Sekda Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Minggu.

Disiapkannya RSUD Kota Palangka Raya menjadi lokasi rujukan ini juga didasarkan pada penetapan status siaga darurat Covid-19 menjadi tanggap darurat COVID-19.

Baca juga: Disdukcapil Palangka Raya hentikan perekaman data KTP-e

"Untuk berbagai skema penanganan bencana non alam ini, kami juga telah menyiapkan berbagai skenario. Selain RUSD Kota yang siap dijadikan rujukan, kami juga menyiapkan satu lokasi khusus untuk mengkarantina masyarakat terduga terjangkit virus corona," katanya.

Lokasi di maksud yakni di gedung ruang inap milik Balai Latihan Kerja (BLK), Dinas Tenaga Kerja Kota Palangka Raya yang diperkirakan mampu menampung sampai 20 orang.

Hera yang juga menjabat Ketua Satgas Gugus Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya ini berharap kondisi darurat virus corona ini bisa segera berakhir pasca dikurangi aktivitas masyarakat di ruang publik sebagai solusi untuk memutus mata rantai COVID-19.

Dia pun mengimbau masyarakat di "Kota Cantik" untuk tetap tenang dan tidak panik. Masyarakat juga diminta selalu menaati imbauan dan arahan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

Sementara itu Juru Bicara Satgas Gugus Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo mengatakan hingga 21 Maret 2020 sudah ada 22 orang dengan status ODP (orang dalam pengawasan).

Dari 22 orang dalam pengawasan (ODP) ini 2 orang sudah selesai dipantau dan 20 orang masih dipantau, sedangkan yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ada 23 orang.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya siapkan anggaran Rp10 miliar tangani Covid-19

Baca juga: Hindari tindakan borong pangan di Kalteng, Tim Gugus pastikan persediaan aman

Baca juga: Cegah penyebaran Covid-19, Pemkot sediakan tempat cuci tangan di tempat umum