Pemkot Palangka Raya tambah Rp20 miliar dana penanganan pandemi COVID-19

id Pemkot palangka raya, fairid naparin, tambah anggaran, belanja tidak terduga, bencana alam, pandemi covid 19, virus corona

Pemkot Palangka Raya tambah Rp20 miliar dana penanganan pandemi COVID-19

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah kembali menambah dana penanganan pandemi COVID-19 sebesar Rp20 miliar dengan tujuan untuk berjaga, jika anggaran Rp10 miliar yang sudah disediakan sebelumnya tidak cukup.

"Dana yang direncanakan sebesar Rp20 miliar untuk penanganan pandemi COVID-19 tersebut, sekaligus berjaga-jaga kalau terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan," kata Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.

Penambahan anggaran mengenai penanganan pandemi COVID-19 dilakukan pemerintah kota, agar bencana yang selama ini sudah sangat meresahkan warga di daerah itu cepat berakhir.

Kemudian pemerintah juga sekaligus memikirkan persoalan bencana alam yang diprediksi akan terjadi, yakni kebakaran hutan dan lahan yang juga bisa mengancam wilayah setempat.

"Kami juga sudah memikirkan ancaman bencana lainnya selain pandemi COVID-19, yakni karhutla. Maka dari itu anggaran sebesar itu kami kucurkan sekaligus antisipasi awal," katanya.

Ditegaskan kepala daerah termuda se-Kalimantan Tengah itu, bahwa selama ini anggaran yang bersumber dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) seperti perjalanan dinas, berbagai kegiatan seremoni serta lainnya ditiadakan.

Anggaran tersebut untuk menambah dana belanja tidak terduga (BTT), sehingga penanggulangan COVID-19 yang terjadi di 'Kota Cantik' sebutan Palangka Raya bisa dilakukan secara optimal.

Ditambahkan orang nomor satu di lingkup Pemkot Palangka Raya itu, dana perjalanan dinas, makan, minum hingga alat tulis kantor (ATK) semua telah ditekan hingga menjadi 50 persen.

"Hal ini kami lakukan agar daerah kita bisa kembali normal dan bebas dari pandemi yang selama ini benar-benar mengganggu berbagai bidang di Palangka Raya," ungkap Fairid.

Menyebarnya COVID-19 di Palangka Raya mengakibatkan banyak sektor yang terdampak, mulai dari perekonomian, pembangunan, pariwisata dan lainnya.