Ketua DPRD Kotim dorong Gugus Tugas COVID-19 antisipasi lonjakan pasien
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rinie mendorong Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan pasien terkait penularan virus mematikan itu.
"Itu perlu disiapkan untuk mengantisipasi, meski kita tentu tidak mengharapkan itu terjadi. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan pasien," kata Rinie saat berkunjung ke Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Sabtu.
Saat berkunjung dan menyerahkan bantuan untuk tim medis ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, Rinie mengaku banyak mendapat informasi terkait kondisi saat ini. Dia sengaja datang ke tempat itu untuk memberi dukungan kepada tim medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
Dia mengaku prihatin mendengar ruang isolasi rumah sakit tersebut penuh lantaran banyaknya pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 yang harus dirawat.
Masalah ini harus cepat disikapi karena sangat rawan jika sampai PDP dirawat di ruang biasa. Jika mereka ternyata positif maka rentan terjadi penularan.
Dia mendukung upaya pemerintah menyiapkan Klinik ODP dengan memanfaatkan Islamic Center. Dia berharap penyiapan tempat tersebut segera rampung sehingga bisa digunakan untuk memaksimalkan penanganan COVID-19.
Baca juga: Warga berebut sembako gratis dibagikan Polres Kotim
"Bupati sudah menjelaskan kepada kami bahwa pemerintah kabupaten sedang menyelesaikan persiapan di Islamic Center. Saya sudah ada meninjau ke sana. Mudah-mudahan segera rampung," harap Rinie.
Rinie mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Meningkatnya status Kotawaringin Timur menjadi zona merah, maka upaya pencegahan harus ditingkatkan lagi.
Pemerintah daerah diminta memperhatikan tim medis yang menjadi garda terdepan dan berisiko tinggi menghadapi COVID-19. Semua kebutuhan mereka, khususnya alat pelindung diri yang wajib digunakan agar tidak tertular COVID-19
"Masyarakat diharapkan mendukung apa yang sudah diperbuat pemerintah dan tenaga medis. Masyarakat diharapkan mengikuti aturan pemerintah seperti untuk tidak keluar rumah. Jika dilaksanakan, itu saja sudah bisa membantu pemerintah dalam menghadapi COVID-19," demikian Rinie.
Baca juga: Kegiatan Paskah di kuburan ditiadakan cegah COVID-19
Baca juga: Begini cara Ketua DPRD Kotim semangati tim medis dan jurnalis
"Itu perlu disiapkan untuk mengantisipasi, meski kita tentu tidak mengharapkan itu terjadi. Mudah-mudahan tidak ada lonjakan pasien," kata Rinie saat berkunjung ke Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Sabtu.
Saat berkunjung dan menyerahkan bantuan untuk tim medis ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, Rinie mengaku banyak mendapat informasi terkait kondisi saat ini. Dia sengaja datang ke tempat itu untuk memberi dukungan kepada tim medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19.
Dia mengaku prihatin mendengar ruang isolasi rumah sakit tersebut penuh lantaran banyaknya pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 yang harus dirawat.
Masalah ini harus cepat disikapi karena sangat rawan jika sampai PDP dirawat di ruang biasa. Jika mereka ternyata positif maka rentan terjadi penularan.
Dia mendukung upaya pemerintah menyiapkan Klinik ODP dengan memanfaatkan Islamic Center. Dia berharap penyiapan tempat tersebut segera rampung sehingga bisa digunakan untuk memaksimalkan penanganan COVID-19.
Baca juga: Warga berebut sembako gratis dibagikan Polres Kotim
"Bupati sudah menjelaskan kepada kami bahwa pemerintah kabupaten sedang menyelesaikan persiapan di Islamic Center. Saya sudah ada meninjau ke sana. Mudah-mudahan segera rampung," harap Rinie.
Rinie mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Meningkatnya status Kotawaringin Timur menjadi zona merah, maka upaya pencegahan harus ditingkatkan lagi.
Pemerintah daerah diminta memperhatikan tim medis yang menjadi garda terdepan dan berisiko tinggi menghadapi COVID-19. Semua kebutuhan mereka, khususnya alat pelindung diri yang wajib digunakan agar tidak tertular COVID-19
"Masyarakat diharapkan mendukung apa yang sudah diperbuat pemerintah dan tenaga medis. Masyarakat diharapkan mengikuti aturan pemerintah seperti untuk tidak keluar rumah. Jika dilaksanakan, itu saja sudah bisa membantu pemerintah dalam menghadapi COVID-19," demikian Rinie.
Baca juga: Kegiatan Paskah di kuburan ditiadakan cegah COVID-19
Baca juga: Begini cara Ketua DPRD Kotim semangati tim medis dan jurnalis