Kegiatan Paskah di kuburan ditiadakan cegah COVID-19

id Kegiatan Paskah di kuburan ditiadakan cegah COVID-19, Kotim, Kotawaringin Timur Sampit, Paskah,DPRD Kotim, Rinie

Kegiatan Paskah di kuburan ditiadakan cegah COVID-19

Salah seorang warga menunjukkan spanduk berisi pengumuman imbauan terkait ditiadakannya kegiatan di kuburan pada Paskah kali ini. ANTARA/Istimewa

Sampit (ANTARA) - Pandemi virus Corona jenis COVID-19 yang masih terjadi membuat perayaan Paskah di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah tahun ini berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya karena sejumlah kegiatan ditiadakan, termasuk kegiatan di kuburan.

"Kegiatan di kuburan ditiadakan. Ini upaya kita bersama mencegah penularan COVID-19," kata Ketua Majelis Resort Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Sampit, Pdt Yuprinadie di Sampit, Sabtu.

Sejak pekan lalu, Kotawaringin Timur menjadi zona merah penularan COVID-19 setelah tiga warganya dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Kewaspadaan pun semakin ditingkatkan, diantaranya menghindari kerumunan dan kontak fisik.

Menyikapi itu, Majelis Resort Gereja Kalimantan Evangelis Sampit meniadakan seluruh rangkaian kegiatan peringatan Jumat Agung hingga Paskah yang jatuh pada Minggu (12/4) besok. Rutinitas umat Nasrani setiap perayaan Paskah pada tahun ini sebagian ditiadakan.

Untuk memastikan imbauan itu dilaksanakan, pengumuman juga disampaikan melalui spanduk yang dipasang di pintu masuk tempat pemakaman umum sehingga diketahui dan diharapkan dipatuhi oleh masyarakat.

Isi pengumuman diantaranya menyampaikan bahwa kegiatan penyalaan lilin di kuburan dilaksanakan Sabtu (11/4) dengan waktu sampai pukul 18.00 WIB. Warga juga diingatkan tidak berkerumun dan tetap menjaga jarak, selanjutnya pulang ke rumah masing-masing.

Kegiatan menginap atau menunggu di pemakaman ditiadakan. Ibadah subuh Paskah di kompleks pemakaman juga ditiadakan.

Sementara itu, ibadah Paskah pada Minggu (12/4) yang biasanya dilaksanakan di gereja, kali ini dialihkan ke rumah masing-masing untuk menghindari kerumunan. Sebagai gantinya, ibadah dilakukan dengan sistem siaran langsung yang bisa diikuti di rumah masing-masing.

Sebelumnya, perayaan Jumat Agung di Kota Sampit hingga ke pelosok desa pun ditiadakan di gereja. Sejumlah warga hanya melaksanakan ibadah di rumah masing-masing. 

Sejumlah pemuka gereja juga dengan membagikan rekaman panduan pelaksanaan Ibadah Jumat Agung yang dirangkai dengan kegiatan Perjamuan Kudus tersebut.

Baca juga: Begini cara Ketua DPRD Kotim semangati tim medis dan jurnalis

"Mari kita patuhi anjuran pemerintah untuk kebaikan kita semua. Mudah-mudahan wabah COVID-19 ini segera berakhir," kata Pdt Yuprinadie.

Sementara itu, Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie mengajak masyarakat mengikuti semua imbauan dan anjuran tersebut karena tujuannya untuk kebaikan semua, yaitu mencegah penularan COVID-19.

"Situasi saat ini memang mengharuskan kita bersama-sama melakukan pencegahan. Seperti kegiatan malam di kuburan itu untuk sementara waktu ditiadakan. Begitu pula kegiatan lain yang mengumpulkan orang banyak," kata Rinie.

Rinie mengajak seluruh masyarakat Kotawaringin Timur mendukung upaya pemerintah menangani COVID-19. Pemerintah terus bekerja keras melakukan berbagai upaya, namun itu tidak akan maksimal hasilnya tanpa dukungan seluruh masyarakat.

Baca juga: Pemkab Kotim masih pertimbangkan pemberlakuan PSBB

Baca juga: Seorang PDP COVID-19 kluster Gowa di Sampit meninggal dunia