Sebanyak 350 ribu pasangan usia subur di Kalteng jadi peserta KB aktif

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kantor Perwakilan Kalimantan Tengah Mhd Irzal mengatakan sebanyak 350 ribu pasangan usia subur di provinsi itu merupakan peserta KB aktif.

"Di Kalteng ada 405 ribu pasangan usia subur, sebanyak 350 ribuan di antaranya merupakan peserta KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi kategori jangka pendek," kata Irzal di Palangka Raya, Rabu.

Dia menerangkan, kategori penggunaan alat kontrasepsi jangka pendek itu seperti pil, suntik jangka satu bulan dan suntik jangka tiga bulan dan penggunaan kondom.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya upayakan penambahan kader keluarga berencana

"Untuk itu, guna memastikan para pasangan usia subur ini tetap menjadi peserta KB aktif, maka perlu peran aktif para kader dan bidan memantau penggunaan alat kontrasepsi tersebut," katanya.

Dia meminta para bidan memiliki nomor peserta KB (aseptor) atau setidaknya memiliki nomor kontak kader untuk mempermudah pemantauan penggunaan alat kontrasepsi tersebut dan mengingatkan para bidan selalu memperhatikan dan menerapkan protokol keamanan dalam memberikan pelayanan di tengah pandemi COVID-19.

"Di tengah pendemi COVID-19 ini pelaksanaan pelayanan yang dilakukan juga harus menggunakan protokol keamanan yang ketat. Seperti menggunakan masker, sarung tangan saat memberikan pelayanan," kata Irzal.

Baca juga: Pemkab Barsel tingkatkan pembinaan kampung KB

Untuk itu, lanjut dia, guna memberikan perlindungan kepada para bidan yang bertugas di lapangan, melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kalteng, pihaknya telah menyerahkan alat pelindung diri berupa 1.000 pasang sarung tangan dan 1.000 masker.

"Bantuan Alat Pelindung Diri itu untuk melindungi saat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kita tengah menghadapi pandemi sehingga para bidan harus selalu terlindungi," kata Irzal.

Baca juga: Kepala BKKBN RI: Tingkatkan pembinaan KB bagi masyarakat pedalaman

Baca juga: Jangan takut, KB MOP tidak mengurangi 'kejantanan' pria

Baca juga: Dua sekolah di Kotim jadi Sekolah Siaga Kependudukan