Penyaluran 1.500 paket sembako untuk terdampak COVID-19 di Kotim dimulai Sabtu

id Penyaluran 1.500 paket sembako untuk terdampak COVID-19 di Kotim dimulai Sabtu,Pemkab Kotim, Halikinnor, Kotim, Kotawaringin Timur, Sampit

Penyaluran 1.500 paket sembako untuk terdampak COVID-19 di Kotim dimulai Sabtu

Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor usai memimpin rapat persiapan penyaluran sembako untuk warga terdampak COVID-19, Kamis (16/4/2020). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah akan menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak wabah COVID-19 di daerah itu mulai Sabtu (18/4) dengan jumlah tahap awal 1.500 paket.

"Bantuan kita antar langsung karena menghindari kerumunan dan menghindari masyarakat keluar rumah. Kalau dibuat acara terbuka, yang tidak terdata juga pasti akan datang. Hari ini datanya kita validkan, Sabtu langsung diantar," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.

Halikinnor usai memimpin rapat terkait pendataan jumlah calon penerima bantuan dan kesiapan paket sembako yang akan dibagikan. Validasi data sangat penting agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran kepada warga terdampak pandemi virus mematikan ini.

Halikinnor menegaskan, warga miskin yang sudah masuk dalam daftar dan menerima bantuan pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), tidak akan mendapat bantuan paket sembako karena mereka sudah dibantu pemerintah.

Bantuan paket sembako senilai Rp200.000 ini dikhususkan untuk warga yang terdampak, yakni mereka yang mata pencahariannya terganggu akibat wabah COVID-19. Mereka diantaranya yang berprofesi sebagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah, tukang ojek, sopir, tukang becak, juru parkir, karyawan korban pemutusan hubungan kerja, pedagang eks pasar dadakan dan lainnya.

Pendataan dilakukan oleh satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) sesuai bidang. Misalnya karyawan hotel korban pemutusan hubungan kerja didata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, eks pedagang pasar dadakan didata oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian, juru parkir didata oleh Dinas Perhubungan dan lainnya.

Dinas Sosial dan SOPD lainnya membuat posko di kantor masing-masing untuk menampung data jika masih ada warga yang berhak menerima namun belum terdata. Pemerintah daerah berharap seluruh warga terdampak akan menerima bantuan ini.

Baca juga: Ini besaran insentif tim medis penanganan COVID-19 di Kotim

Bantuan diberikan per kepala keluarga sehingga dalam satu rumah bisa saja ada yang menerima lebih dari satu paket sembako jika memang di rumah itu terdapat lebih dari satu kepala keluarga.

Validasi data juga dilakukan hingga ke tingkat desa agar bantuan tepat sasaran dan tidak sampai dobel. Bagi warga miskin yang sudah mendapat bantuan melalui dana desa maka tidak diberikan lagi.

"Kalau sudah masuk data miskin pasti sudah dapat bantuan dari pemerintah. Ini khusus bagi warga yang terdampak tapi belum masuk dalam data miskin. Kita menghindari warga yang mampu jangan sampai ikut menerima bantuan ini," kata Halikinnor.

Sebelumnya disebutkan, pemerintah menyiapkan 20.000 paket sembako dengan estimasi penyaluran selama tiga bulan. Jika nantinya masih dibutuhkan maka jumlah bantuan akan ditambah sesuai kebutuhan.


Baca juga: Raperda Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim disetujui

Baca juga: Anggota DPRD Kotim antusias mengikuti rapat paripurna online