Legislator Kotim beri semangat tim medis kuat tangani COVID-19
Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah memberi dukungan moral kepada seluruh tim medis dan tenaga kesehatan agar selalu kuat menangani wabah COVID-19 yang masih terjadi.
"Kami masyarakat Kotawaringin Timur yakin dan percaya semangat paramedis kita yang bertugas tidak akan bisa dilemahkan dengan kejadian ini," kata Riskon di Sampit, Selasa.
Hal itu diungkapkan Riskon menanggapi adanya lima dokter dan 12 perawat yang harus dikarantina usai melayani pasien yang diduga terjangkit COVID-19. Protokol ini dijalankan untuk mengetahui apakah mereka tertular COVID-19 atau tidak, setelah melayani pasien asal Kabupaten Seruyan yang kemudian meninggal di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya tersebut.
Riskon mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini. Keberadaan tim medis dan tenaga kesehatan sangat penting dalam menangani pandemi COVID-19, sehingga akan jadi masalah jika mereka sampai terjangkit virus tersebut.
Politisi muda Partai Golkar ini mengatakan, masyarakat selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada paramedis yang merupakan benteng pertahanan terakhir penanganan pandemi COVID-19. Mereka diharapkan selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas demi melindungi masyarakat Kotawaringin Timur.
Meski begitu, menurutnya, kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi bersama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, khususnya terkait standar operasional dan prosedur penanganan pasien, baik yang berstatus ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), apalagi pasien yang positif terjangkit COVID-19.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Polres bagikan sembako untuk warga terdampak COVID-19
"Ini untuk menjamin agar petugas medis kita tidak sampai tertular. Kalau mereka tertular, lalu siapa lagi yang bisa membantu kita menangani wabah ini? Protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat demi keamanan," kata Riskon.
Riskon juga menghimbau kepada masyarakat Kotawaringin Timur agar terbuka dan jujur kepada tenaga medis terkait keluhan dan sakit yang diderita. Sikap jujur tersebut akan sangat membantu meringankan tugas tim medis dalam mendiagnosa dan membantu mengobati penyakit.
Kejujuran pasien juga bisa mengurangi risiko petugas medis dan kesehatan tertular virus mematikan tersebut jika ternyata ada pasien yang sudah terjangkit COVID-19. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membantu menanggulangi pandemi COVID-19 ini sehingga semua kembali normal.
Hal yang sangat penting, kejujuran pasien akan sangat membantu dalam mencegah penularan serta mempercepat penanganan COVID-19 dengan memutus mata rantai potensi penularannya.
Baca juga: Klub badminton ini turun ke jalan bagikan masker cegah COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim tetap optimalkan pembangunan di tengah pandemi COVID-19
"Kami masyarakat Kotawaringin Timur yakin dan percaya semangat paramedis kita yang bertugas tidak akan bisa dilemahkan dengan kejadian ini," kata Riskon di Sampit, Selasa.
Hal itu diungkapkan Riskon menanggapi adanya lima dokter dan 12 perawat yang harus dikarantina usai melayani pasien yang diduga terjangkit COVID-19. Protokol ini dijalankan untuk mengetahui apakah mereka tertular COVID-19 atau tidak, setelah melayani pasien asal Kabupaten Seruyan yang kemudian meninggal di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya tersebut.
Riskon mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini. Keberadaan tim medis dan tenaga kesehatan sangat penting dalam menangani pandemi COVID-19, sehingga akan jadi masalah jika mereka sampai terjangkit virus tersebut.
Politisi muda Partai Golkar ini mengatakan, masyarakat selalu mendoakan dan memberi dukungan kepada paramedis yang merupakan benteng pertahanan terakhir penanganan pandemi COVID-19. Mereka diharapkan selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas demi melindungi masyarakat Kotawaringin Timur.
Meski begitu, menurutnya, kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi bersama dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, khususnya terkait standar operasional dan prosedur penanganan pasien, baik yang berstatus ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), apalagi pasien yang positif terjangkit COVID-19.
Baca juga: Bupati Kotim apresiasi Polres bagikan sembako untuk warga terdampak COVID-19
"Ini untuk menjamin agar petugas medis kita tidak sampai tertular. Kalau mereka tertular, lalu siapa lagi yang bisa membantu kita menangani wabah ini? Protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat demi keamanan," kata Riskon.
Riskon juga menghimbau kepada masyarakat Kotawaringin Timur agar terbuka dan jujur kepada tenaga medis terkait keluhan dan sakit yang diderita. Sikap jujur tersebut akan sangat membantu meringankan tugas tim medis dalam mendiagnosa dan membantu mengobati penyakit.
Kejujuran pasien juga bisa mengurangi risiko petugas medis dan kesehatan tertular virus mematikan tersebut jika ternyata ada pasien yang sudah terjangkit COVID-19. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membantu menanggulangi pandemi COVID-19 ini sehingga semua kembali normal.
Hal yang sangat penting, kejujuran pasien akan sangat membantu dalam mencegah penularan serta mempercepat penanganan COVID-19 dengan memutus mata rantai potensi penularannya.
Baca juga: Klub badminton ini turun ke jalan bagikan masker cegah COVID-19
Baca juga: Pemkab Kotim tetap optimalkan pembangunan di tengah pandemi COVID-19