Obat dan alat kesehatan apa saja yang harus tersedia di rumah?

id obat,alat kesehatan,peralatan medis,pppk,p3k,Obat dan alat kesehatan apa saja yang harus tersedia di rumah?

Obat dan alat kesehatan apa saja yang harus tersedia di rumah?

Ilustrasi (Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, sakit bisa terjadi kapan saja. Banyak gejala umum yang terus diidentifikasi dan Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan jika ada anggota keluarga yang jatuh sakit.

Pastikan, Anda memiliki sedikitnya obat yang bisa digunakan dalam 30 hari ke depan.

Dr. Ilisa Bernstein, wakil presiden praktik farmasi dan urusan pemerintah di American Pharmacists Association mengatakan, salah satu alat kesehatan yang perlu ada di kotak obat Anda, termometer.

Baca juga: Obat corona ini diklaim menjanjikan

Termometer

Demam adalah salah satu gejala COVID-19 yang paling menonjol. Jika Anda memiliki termometer di rumah Anda, pastikan Anda memiliki baterai ekstra. Jika Anda memiliki dua, periksa suhu Anda di keduanya.

Jika Anda berencana membeli termometer, pembaca oral yang terbaik, kata Dr. Stacey Curtis, dari University of Florida College of Pharmacy.

Termometer telinga harus ditempatkan dengan benar untuk akurasi, dan termometer dahi mungkin tidak bisa mengukur dengan baik jika pasien berkeringat.

Tetapi beberapa apotek kehabisan stok, dan beberapa opsi daring tidak diverifikasi atau akan membutuhkan waktu lama untuk dikirim. Jika Anda tidak bisa mendapatkan termometer dengan cepat, jangan panik.

Obat penghilang nyeri dan penurun demam

Baca juga: Gejala corona bisa dilihat dari kaki

Selain termomoeter, persiapkan juga obat penurun demam dan penghilang rasa sakit. Apoteker memperingatkan Anda jangan menggunakan terlalu banyak asetaminofen, karena bisa menyebabkan kerusakan hati yang parah.

Anda harus tahu banyak obat batuk yang dijual bebas juga mengandung asetaminofen. Jumlah total asetaminofen yang diminum dalam penghilang rasa sakit dan obat flu tidak boleh melebihi 3.000 miligram sehari.

Beberapa dokter mengingatkan untuk menurunkan demam segera. Namun, sistem kekebalan bekerja lebih baik ketika suhu tubuh lebih tinggi, dan banyak penelitian menunjukkan demam bermanfaat memerangi infeksi.

"Ketika Anda diobati dengan obat penurun demam, Anda mengurangi kemampuan tubuh untuk membuat antibodi," kata Dr. Paul Offit, seorang ahli penyakit menular di Universitas Pennsylvania dan Children's Hospital of Philadelphia.

Baca juga: Ilmuwan temukan obat baru untuk pasien COVID-19

Obat bebas

Ada hal-hal lain yang dapat meringankan beberapa gejala, misalnya obat pelega tenggorokan untuk meredakan sakit tenggorokan akibat batuk. Madu juga bisa Anda manfaatkan namun tidak disarankan untuk anak di bawah usia dua tahun.

Virus corona dapat menyebabkan mual atau diare. Walaupun bisa jadi tidak nyaman, mungkin yang terbaik adalah membiarkan gangguan pencernaan apa pun terjadi, karena itu adalah cara tubuh Anda menghilangkan infeksi.

Tetapi diare dapat menyebabkan dehidrasi, jadi Dr. Curtis merekomendasikan pasien mendapatkan pengganti elektrolit untuk menggantikan mineral.

Obat flu sebagian besar tidak efektif, tetapi antihistamin dapat membantu jika Anda memiliki alergi musiman.

Yang paling penting, jika Anda merasa sakit, adalah berkomunikasi dengan dokter atau apoteker, demikian seperti dilansir The New York Times.

Baca juga: Obat corona, 'hydroxychloroquine' diuji klinis pada manusia

Baca juga: Kurangi risiko kanker payudara dengan makanan tinggi serat larut

Baca juga: Kenali penyebab jerawat di dahi sebelum mengobati