Kuala Kurun (ANTARA) - Jelang hari raya Idul Fitri, harga bawang merah di pasar tradisional Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gumas Luis Eveli di Kuala Kurun, Selasa mengatakan bahwa bawang merah di pasar tradisional Kuala Kurun mengalami kenaikan dari Rp60 ribu/kg menjadi berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp75 ribu/kg.
"Dari keterangan para pedagang, sebenarnya ketersediaan bawang merah dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan cukup melimpah,” ucap Luis Eveli yang didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gumas Letus Guntur saat memantau pasar tradisional Kuala Kurun.
Baca juga: Pemkab Gumas diharapkan beri tunjangan lebih pada tenaga medis
Namun, ujar dia, karena pendistribusian dari Banjarmasin menuju Kuala Kurun mengalami keterlambatan, maka ketersediaan bawang merah di pasar tradisional Kuala Kurun terbilang terbatas dan hargapun menjadi naik.
"Untuk gula mengalami penurunan harga. Pada awal pandemi COVID-19 sempat menyentuh Rp23 ribu per kg, namun saat ini sudah turun menjadi Rp16 ribu per kg,” bebernya.
Diapun mengingatkan pedagang agar tidak mengambil keuntungan secara berlebihan di tengah pandemi COVID-19 dan jelang Idul Fitri. Sedangkan masyarakat diminta untuk membeli kebutuhan pokok sesuai kebutuhan.
Baca juga: Pasien kedua positif COVID-19 Gumas dinyatakan sembuh
Pria yangsebelumnya menjabat sebagai Inspektur Kabupaten Gumas ini menerangkan, untuk harga barang pokok lainnya seperti ayam antara pedagang yang satu dengan lainnya bervariasi, namun tidak masih dianggap normal.
Dia menegaskan bahwa ke depan Pemkab Gumas akan tetap memantau ketersediaan, harga, dan pendistribusian barang pokok, supaya tidak terjadi kelangkaan, memastikan tidak ada pedagang yang menimbun barang pokok, serta melindungi konsumen.
Baca juga: Gunung Mas permudah proses pencairan BLT Dana Desa
Kepala DPKP Kabupaten Gumas Letus Guntur mengatakan guna mencegah terjadinya kenaikan harga bawang merah, bawang putih, dan gula, sebenarnya Pemerintah Provinsi Kalteng menawarkan subsidi dalam hal pendistribusian tiga bahan pokok tadi.
"Jadi harga tetap sesuai harga di Palangka Raya atau Banjarmasin, untuk transportasi akan disubsidi Dinas Ketahanan Pangan Kalteng. Ini melibatkan pedagang, hanya saja sejauh ini belum ada pedagang yang menghubungi kami untuk menindaklanjutinya,” jelas Letus.
Baca juga: Jadikan Hari Buku sebagai momentum menanam minat baca pada anak
Baca juga: Ketua PKK Gumas imbau mahasiswa manfaatkan lahan tidur untuk bercocok tanam
Baca juga: Gunung Mas salurkan paket sembako pada mahasiswa di Palangka Raya