Tim gabungan masih temukan mamin kedaluwarsa beredar di Sampit
Sampit (ANTARA) - Razia oleh tim gabungan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menjelang Lebaran Idul Fitri ini masih menemukan peredaran makanan dan minuman (mamin) kedaluwarsa dan tidak layak konsumsi.
"Masih ada kami temukan makanan dan minuman yang kedaluwarsa serta yang kemasannya penyok. Kalau kemasannya penyok berarti tidak layak dijual karena kemasannya sudah rusak dan rawan dimasuki bakteri," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur H Muhammad Tahir di Sampit, Rabu.
Razia makanan dan minuman dilakukan tim gabungan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Polres Kotawaringin Timur. Tim gabungan dibagi beberapa kelompok memeriksa makanan dan minuman di pasar tradisional, swalayan dan mal.
Tahir mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan menjelang Lebaran Idul Fitri dan nanti juga dilaksanakan menjelang Natal. Tujuannya untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dijual tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Kegiatan ini juga sekaligus memberi pemahaman dan mengedukasi pedagang agar mematuhi aturan karena makanan dan minuman juga menyangkut kondisi kesehatan, bahkan keselamatan konsumen.
Jika sampai ada warga yang mengalami kejadian buruk setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mereka beli, maka pedagang harus berurusan dengan penegak hukum, apalagi jika kejadian itu mengancam nyawa konsumennya.
Barang makanan maupun minuman yang ditemukan tidak layak konsumsi akibat kedaluwarsa atau kemasan rusak, maka akan diberi sanksi berjenjang dimulai dari teguran. Selain itu barang tersebut dimusnahkan atau dikembalikan kepada distributor untuk mengganti baru.
Tahir bersyukur dan mengapresiasi karena tingkat kesadaran pedagang dan pusat perbelanjaan untuk memeriksa serta memastikan keamanan makanan dan minuman yang mereka jual, semakin meningkat. Ini tergambar dari jumlah makanan atau minuman tidak layak konsumsi yang ditemukan saat razia.
"Jauh lebih sedikit. Kalau tahun-tahun sebelumnya temuan makanan dan minuman tidak layak konsumsi itu sampai berkarung-karung, sedangkan saat ini hasil temuan cukup sedikit. Mudah-mudahan kesadaran masyarakat untuk terus meningkat," kata Tahir.
Sementara itu, Sales Manager Hypermart FX Christian N mengatakan, pihaknya selalu membuka diri kepada tim yang melakukan pemeriksaan secara rutin. Mereka bahkan mendampingi petugas saat melakukan pemeriksaan agar semua berjalan lancar.
"Protap pemeriksaan di perusahaan kami juga ketat seperti ini, makanya kami tidak masalah. Kami malah senang karena ini sekaligus membuktikan dan sebagai jaminan bahwa barang yang kami jual halal dan memenuhi persyaratan dan aturan sehingga pembeli tidak perlu khawatir," demikian Christian.
"Masih ada kami temukan makanan dan minuman yang kedaluwarsa serta yang kemasannya penyok. Kalau kemasannya penyok berarti tidak layak dijual karena kemasannya sudah rusak dan rawan dimasuki bakteri," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kotawaringin Timur H Muhammad Tahir di Sampit, Rabu.
Razia makanan dan minuman dilakukan tim gabungan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja dan Polres Kotawaringin Timur. Tim gabungan dibagi beberapa kelompok memeriksa makanan dan minuman di pasar tradisional, swalayan dan mal.
Tahir mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan menjelang Lebaran Idul Fitri dan nanti juga dilaksanakan menjelang Natal. Tujuannya untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dijual tersebut aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Kegiatan ini juga sekaligus memberi pemahaman dan mengedukasi pedagang agar mematuhi aturan karena makanan dan minuman juga menyangkut kondisi kesehatan, bahkan keselamatan konsumen.
Jika sampai ada warga yang mengalami kejadian buruk setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mereka beli, maka pedagang harus berurusan dengan penegak hukum, apalagi jika kejadian itu mengancam nyawa konsumennya.
Barang makanan maupun minuman yang ditemukan tidak layak konsumsi akibat kedaluwarsa atau kemasan rusak, maka akan diberi sanksi berjenjang dimulai dari teguran. Selain itu barang tersebut dimusnahkan atau dikembalikan kepada distributor untuk mengganti baru.
Tahir bersyukur dan mengapresiasi karena tingkat kesadaran pedagang dan pusat perbelanjaan untuk memeriksa serta memastikan keamanan makanan dan minuman yang mereka jual, semakin meningkat. Ini tergambar dari jumlah makanan atau minuman tidak layak konsumsi yang ditemukan saat razia.
"Jauh lebih sedikit. Kalau tahun-tahun sebelumnya temuan makanan dan minuman tidak layak konsumsi itu sampai berkarung-karung, sedangkan saat ini hasil temuan cukup sedikit. Mudah-mudahan kesadaran masyarakat untuk terus meningkat," kata Tahir.
Sementara itu, Sales Manager Hypermart FX Christian N mengatakan, pihaknya selalu membuka diri kepada tim yang melakukan pemeriksaan secara rutin. Mereka bahkan mendampingi petugas saat melakukan pemeriksaan agar semua berjalan lancar.
"Protap pemeriksaan di perusahaan kami juga ketat seperti ini, makanya kami tidak masalah. Kami malah senang karena ini sekaligus membuktikan dan sebagai jaminan bahwa barang yang kami jual halal dan memenuhi persyaratan dan aturan sehingga pembeli tidak perlu khawatir," demikian Christian.