Kuala Kurun (ANTARA) - Pedagang Pasar Lama Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah menjalani tes cepat massal yang dipusatkan di Taman Kota Kuala Kurun, Selasa.
Bupati yang juga selaku Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gumas Jaya S Monong mengatakan tes cepat massal tidak hanya menjangkau pedagang di Pasar Lama Kuala Kurun, namun juga juru parkir, tukang ojek, dan lainnya.
“Setelah itu, pada tanggal 10 Juni 2020 akan dilakukan tes cepat massal untuk pedagang di Pasar Baru Kuala Kurun. Pelaksanaan juga dipusatkan di Taman Kota Kuala Kurun,” ucapnya.
Ayah dari Zefanya Naila dan Ester Gloria ini menjelaskan, tes cepat massal tidak hanya dilakukan di Kota Kuala Kurun, namun juga akan dilakukan di kecamatan-kecamatan lain.
Baca juga: SMA sederajat di Gumas laksanakan PPDB secara 'online' dan 'offline'
“Rencana nanti akan ke Kecamatan Tewah dan lain-lain. Nanti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas yang akan menentukan titik-titik selanjutnya,” beber suami dari Mimie Mariatie ini.
Secara keseluruhan, ujar dia, jumlah alat tes cepat yang disiapkan oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gumas adalah sebanyak 3.000. Untuk saat ini telah tersedia 1.000 alat tes cepat.
Tes cepat massal ini tidak dipungut biaya. Oleh sebab itu, pedagang, tukang ojek, juru parkir, dan lainnya diminta untuk memanfaatkan pelaksanaan tes cepat massal yang telah disiapkan oleh tim gugus tugas.
Baca juga: Belum semua desa di Gumas salurkan BLT Dana Desa
Dia menjelaskan, jika hasil tes sudah keluar dan ada yang menunjukkan hasil reaktif maka tim gugus tugas COVID-19 akan mengambil tindakan selanjutnya, sesuai ketentuan penanganan COVID-19.
Tes cepat massal, sambung dia, diprioritaskan kepada pedagang pasar, tukang ojek, petugas posko perbatasan, TNI-Polri yang ikut bertugas, mengingat selama ini mereka banyak berinteraksi dengan masyarakat umum di lapangan.
“Jika alat tes cepat tersedia, mungkin kita akan melaksanakan juga untuk ASN dan pejabat publik. Namun saat ini kita prioritaskan untuk pedagang pasar, tukang ojek, petugas posko perbatasan, dan TNI-Polri yang ikut bertugas,” demikian Jaya.
Baca juga: Orangtua perlu memberi pandangan kepada anak untuk memilih sekolah
Baca juga: Gumas siapkan 10 loket penyaluran BLT Pemprov Kalteng
Baca juga: Belum ada museum di Gumas, benda bersejarah disimpan di kantor Disbudpar