Sembilan anggota Tim Gugus Tugas Palangka Raya terinfeksi COVID-19
Palangka Raya (ANTARA) - Sembilan anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah positif terjangkit virus corona.
"Perkembangan penyebaran COVID-19 terus saja terjadi. Bahkan, dari petugas sendiri ada sembilan yang positif. Kita berharap tidak ada penambahan ke depannya," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan di antara anggota Tim Gugus Tugas yang terpapar COVID-19 itu dari TNI dan Polri, yang bertugas mengamankan kawasan pasar besar yang kini menjadi klaster penyebaran COVID-19 tertinggi di Palangka Raya.
Baca juga: Seorang tahanan wanita terinfeksi COVID-19 dievakuasi ke RSUD
Didampingi Ketua Harian Tim Gugus Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Umi Mastikah mengatakan sampai hari ini (Jumat, 12/6) jumlah warga positif COVID-19 dari klaster pasar besar mencapai 88 orang, 50 orang diantaranya adalah pedagang dan sisanya merupakan kontak erat, baik keluarga maupun pembeli termasuk anggota tim gugus tugas.
"Untuk itu, sangat penting dilakukan sterilisasi di kawasan pasar. Tujuannya semata-mata untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, baik pedagang maupun pembeli," kata Umi usai apel yang diikuti jajaran tim gugus tugas.
Kapolresta Palangka Raya Kombespol Dwi Tunggal Jaladri saat memimpin apel mengatakan saat ini anggota tim gugus tugas yang positif COVID-19 sedang menjalani perawatan.
Baca juga: Dua tenaga kesehatan di Gunung Mas terinfeksi COVID-19
Dia mengatakan penyebaran COVID-19 dari klaster pasar besar mencapai 45 persen dari total kasus positif untuk seluruh wilayah Kota Palangka Raya, sehingga kasus penyebaran COVID-19 paling banyak berasal dari klaster pasar besar.
"Seperti yang diberitakan di berbagai media, dimana pun terjadi penyebaran COVID-19 di wilayah pasar, seperti di Semarang, Bogor, Jakarta, pedagang dipersilakan untuk beristirahat. Pasar disterilisasi minimal selama 14 hari. Di sini kita cuma minta waktu tiga hari," katanya,
Untuk itu, ia meminta masyarakat di "Kota Cantik" bersabar dan mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 agar semua wilayah Kota Palangka Raya dapat segera menerapkan normal baru.
Baca juga: Berapa lama jangka waktu bisa kembali terinfeksi corona?
Baca juga: 36 orang dinyatakan reaktif hasil tes cepat massal di Gumas
Baca juga: Terkonfirmasi positif COVID-19 Kalteng menjadi 535 kasus
"Perkembangan penyebaran COVID-19 terus saja terjadi. Bahkan, dari petugas sendiri ada sembilan yang positif. Kita berharap tidak ada penambahan ke depannya," kata Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan di antara anggota Tim Gugus Tugas yang terpapar COVID-19 itu dari TNI dan Polri, yang bertugas mengamankan kawasan pasar besar yang kini menjadi klaster penyebaran COVID-19 tertinggi di Palangka Raya.
Baca juga: Seorang tahanan wanita terinfeksi COVID-19 dievakuasi ke RSUD
Didampingi Ketua Harian Tim Gugus Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Umi Mastikah mengatakan sampai hari ini (Jumat, 12/6) jumlah warga positif COVID-19 dari klaster pasar besar mencapai 88 orang, 50 orang diantaranya adalah pedagang dan sisanya merupakan kontak erat, baik keluarga maupun pembeli termasuk anggota tim gugus tugas.
"Untuk itu, sangat penting dilakukan sterilisasi di kawasan pasar. Tujuannya semata-mata untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, baik pedagang maupun pembeli," kata Umi usai apel yang diikuti jajaran tim gugus tugas.
Kapolresta Palangka Raya Kombespol Dwi Tunggal Jaladri saat memimpin apel mengatakan saat ini anggota tim gugus tugas yang positif COVID-19 sedang menjalani perawatan.
Baca juga: Dua tenaga kesehatan di Gunung Mas terinfeksi COVID-19
Dia mengatakan penyebaran COVID-19 dari klaster pasar besar mencapai 45 persen dari total kasus positif untuk seluruh wilayah Kota Palangka Raya, sehingga kasus penyebaran COVID-19 paling banyak berasal dari klaster pasar besar.
"Seperti yang diberitakan di berbagai media, dimana pun terjadi penyebaran COVID-19 di wilayah pasar, seperti di Semarang, Bogor, Jakarta, pedagang dipersilakan untuk beristirahat. Pasar disterilisasi minimal selama 14 hari. Di sini kita cuma minta waktu tiga hari," katanya,
Untuk itu, ia meminta masyarakat di "Kota Cantik" bersabar dan mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 agar semua wilayah Kota Palangka Raya dapat segera menerapkan normal baru.
Baca juga: Berapa lama jangka waktu bisa kembali terinfeksi corona?
Baca juga: 36 orang dinyatakan reaktif hasil tes cepat massal di Gumas
Baca juga: Terkonfirmasi positif COVID-19 Kalteng menjadi 535 kasus