Jelang pilgub Kalteng, masyarakat diminta tidak mudah 'provokasi'
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Noorkhalis Ridha meminta kepada masyarakat di wilayah setempat, agar tidak mudah 'terprovokasi' dengan hal apa saja ketika menjelang pemilihan Gubernur Kalteng yang rencananya dilaksanakan 9 Desember 2020.
"Jelang pilkada tahun ini jangan sampai masyarakat terprovokasi hanya dengan berbeda pilihan. Biasanya yang paling mudah terprovokasi itu melalui media sosial," katanya saat dihubungi ANTARA di Palangka Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, siapapun figur calon yang nantinya akan bertanding di pilkada Gubernur Kalteng tahun ini adalah putra atau putri daerah terbaik provinsi setempat yang ingin memajukan Kalteng.
Maka dari itu, masyarakat khususnya di Palangka Raya baik itu pendukung dari salah satu calon bakal gubernur yang nantinya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalteng tidak saling menjatuhkan jagonya di pilkada tersebut.
"Berbeda pilihan mengenai pemimpin itu hal yang wajar di pilkada nanti. Hanya saja jangan sampai akibat beda pilihan malah masyarakat yang bermusuhan sehingga membuat gaduh di daerah," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi mengenai Pemerintahan tersebut juga mengajak para netizen agar bisa menggunakan bahasa santun ketika berselancar di media sosial.
Baca juga: Legislator minta pedagang Pasar Besar terapkan protokol kesehatan
Menjelang pesta demokrasi yang tinggal beberapa bulan saja segera melaksanakan tahapan prosesnya, baik itu dari pendaftaran bakal calon, kampanye hingga hari H pencoblosan, media sosial sangat rawan untuk jadi bahan media adu domba serta lain sebagainya melalui akun pribadi serta akun tidak jelas untuk memprovokasi warganet.
"Saya yakin masyarakat di wilayah kita sangat cerdas dalam menyikapi hal tersebut dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang berseliweran di media sosial, salah satunya menjelek-jelekkan bakal calon yang nantinya akan bertarung di pilkada tersebut," ungkapnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Palangka Raya itu mengharapkan pilgub Kalteng tahun ini bisa terselenggara dengan aman dan damai, sehingga siapapun yang nantinya akan dipilih oleh masyarakat, bisa hargai dan tidak ada muncul protes serta membuat kegaduhan apapun.
"Ya pinta saya semoga berjalan dengan lancar dari proses awal sampai akhir. Selanjutnya semua masyarakat nantinya bisa menerima siapa yang nantinya terpilih dalam kontestasi yang akan dilaksanakan secara serentak tersebut," tutupnya.
Baca juga: Anggota DPRD Palangka Raya apresiasi pembakar lahan berhasil ditangkap
Baca juga: Legislator: Pandemi COVID-19 tak pengaruhi ketersediaan hewan kurban
Baca juga: DPRD prihatin terus bertambahnya pasien COVID-19 kluster Pasar Besar
"Jelang pilkada tahun ini jangan sampai masyarakat terprovokasi hanya dengan berbeda pilihan. Biasanya yang paling mudah terprovokasi itu melalui media sosial," katanya saat dihubungi ANTARA di Palangka Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, siapapun figur calon yang nantinya akan bertanding di pilkada Gubernur Kalteng tahun ini adalah putra atau putri daerah terbaik provinsi setempat yang ingin memajukan Kalteng.
Maka dari itu, masyarakat khususnya di Palangka Raya baik itu pendukung dari salah satu calon bakal gubernur yang nantinya mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalteng tidak saling menjatuhkan jagonya di pilkada tersebut.
"Berbeda pilihan mengenai pemimpin itu hal yang wajar di pilkada nanti. Hanya saja jangan sampai akibat beda pilihan malah masyarakat yang bermusuhan sehingga membuat gaduh di daerah," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya yang membidangi mengenai Pemerintahan tersebut juga mengajak para netizen agar bisa menggunakan bahasa santun ketika berselancar di media sosial.
Baca juga: Legislator minta pedagang Pasar Besar terapkan protokol kesehatan
Menjelang pesta demokrasi yang tinggal beberapa bulan saja segera melaksanakan tahapan prosesnya, baik itu dari pendaftaran bakal calon, kampanye hingga hari H pencoblosan, media sosial sangat rawan untuk jadi bahan media adu domba serta lain sebagainya melalui akun pribadi serta akun tidak jelas untuk memprovokasi warganet.
"Saya yakin masyarakat di wilayah kita sangat cerdas dalam menyikapi hal tersebut dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang berseliweran di media sosial, salah satunya menjelek-jelekkan bakal calon yang nantinya akan bertarung di pilkada tersebut," ungkapnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Palangka Raya itu mengharapkan pilgub Kalteng tahun ini bisa terselenggara dengan aman dan damai, sehingga siapapun yang nantinya akan dipilih oleh masyarakat, bisa hargai dan tidak ada muncul protes serta membuat kegaduhan apapun.
"Ya pinta saya semoga berjalan dengan lancar dari proses awal sampai akhir. Selanjutnya semua masyarakat nantinya bisa menerima siapa yang nantinya terpilih dalam kontestasi yang akan dilaksanakan secara serentak tersebut," tutupnya.
Baca juga: Anggota DPRD Palangka Raya apresiasi pembakar lahan berhasil ditangkap
Baca juga: Legislator: Pandemi COVID-19 tak pengaruhi ketersediaan hewan kurban
Baca juga: DPRD prihatin terus bertambahnya pasien COVID-19 kluster Pasar Besar