Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan evaluasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di wilayah setempat terus terjadi setiap tahunnya.
"Mungkin ada yang dijadikan kebun sawit, karet hingga sengon," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti di Palangka Raya, Selasa.
Baca juga: Pengembangan lahan di Pulpis-Kapuas tak hanya untuk pertanian
Menurutnya hal ini di luar kewenangan pihaknya, untuk itu diharapkan pemerintah kabupaten dan kota menjaga luas baku sawah di wilayahnya masing-masing agar tidak berkurang.
Pada 2017 luas baku sawah Kalteng mencapai sekitar 200 ribu hektare lebih. Kemudian berkurang pada 2018 dan menjadi sekitar 186 ribu hektare, hingga pada 2019 luasnya menjadi sekitar 136 ribu hektare.
"Gubernur pun sudah menyampaikan kepada bupati dan wali kota di Kalteng, agar mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau tambah 56.000 hektare lahan pengembangan 'Food Estate'
Baca juga: BPJAMSOSTEK tandatangani MoU dengan Dinas Tanamanan Pangan, Holtikuktura dan Pertanian Kalteng
Terlebih dalam waktu dekat akan dilaksanakannya program pengembangan lahan untuk ketahanan pangan nasional yakni 'food estate', sehingga diharapkan semua pihak bisa mendukungnya.
Sunarti menuturkan, melalui program nasional tersebut pula, pihaknya sangat berharap agar luas baku sawah di Kalteng dapat kembali bertambah.
"Pengurangan luas baku sawah yang cukup signifikan selama ini, menjadi keprihatinan kami. Sebab kalau lahannya berkurang, tentu sulit bagi kami menambah produksinya," terangnya.
Baca juga: Gubernur jabarkan berbagai manfaat 'food estate' di Kalteng
Pihaknya pun telah menyampaikan, agar pemerintah kabupaten dan kota memiliki peraturan daerah tentang lahan pertanian pangan berkelanjutan.
"Fungsi dari perda ini cukup banyak, diantaranya menjadi salah satu syarat mendapatkan DAK. Beberapa kabupaten sudah memilikinya," jelasnya.
Baca juga: Pusat sediakan Rp6 triliun realisasikan 'food estate' di Kalteng
Sebelumnya terkait food estate, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, berbagai manfaat akan didapatkan daerah dan masyarakat dengan adanya program pembangunan serta pengembangan pertanian oleh pemerintah pusat tersebut.
Dirinya meyakini, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah akan terus meningkat dan membaik. Hanya saja ia menegaskan, dalam pelaksanaannya memerlukan sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah serta masyarakat.
Baca juga: 'Food estate' di Pulpis-Kapuas sangatlah tepat, kata Menko Perekonomian RI
Baca juga: Tidak ada rencana transmigrasi di Kalteng terkait program ketahanan pangan
Berita Terkait
Kesinambungan pembangunan jadi rekomendasi Konferensi Cendekiawan dan akademisi Katolik Kalteng
Sabtu, 16 November 2024 21:54 Wib
KPU Barut simulasi pemungutan dan penghitungan suara pilkada
Sabtu, 16 November 2024 20:08 Wib
Polisi bongkar peredaran narkoba dalam boneka di Palangka Raya
Sabtu, 16 November 2024 15:21 Wib
Gubernur Kalteng ajak Pemuda Katolik jadi pelopor masyarakat adil dan bermartabat
Sabtu, 16 November 2024 14:55 Wib
Tiga anggota Polri terlibat judi online diberi sanksi
Sabtu, 16 November 2024 14:05 Wib