Palangka Raya (ANTARA) - Pengembangan lahan di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan Tengah melalui program pemerintah pusat tak hanya diperuntukan bagi sektor pertanian khususnya padi, namun juga meliputi bidang lainnya.
"Melalui program ini mendorong Kalteng menjadi ketahanan pangan nasional. Pengembangan ini bukan hanya pertanian seperti padi, namun juga hortikultura hingga peternakan," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin.
Ia menjabarkan, cikal bakal pengembangan program 'food estate' berawal dari rapat terbatas pemprov bersama presiden beserta jajaran beberapa tahun lalu. Salah satu yang diusulkan menjadi skala prioritas adalah food estate.
Hingga akhirnya pemprov dipercayakan untuk melaksanakannya. Pengembangan ini juga berkaitan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan mengakibatkan berbagai negara meningkatkan ketahanan pangan.
Baca juga: Menteri PUPR prioritaskan rehabilitasi jaringan irigasi pertanian di Pulang Pisau
Baca juga: Menteri PUPR tinjau infrastruktur di Kalteng terkait pengembangan lahan
Baca juga: Menteri Pertanian RI : Wujudkan pertanian modern di Kalteng
Indonesia pun harus bersiap dan dalam hal tersebut, Kalteng didorong menjadi ketahanan pangan nasional. Terkait program itu pula, dalam beberapa waktu terakhir sejumlah menteri mengunjungi Kalteng.
Mulai dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hingga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basoeki Hadimoeljono beserta jajaran.
"Beberapa menteri datang dan meninjau lahan di Pulang Pisau dan Kapuas. Baik peninjauan dari udara maupun melihat langsung kondisi di lapangan," terangnya.
Dari beberapa kali peninjauan tersebut, beberapa infrastruktur penunjang perlu diperbaiki atau ditingkatkan, diantaranya sejumlah saluran pendukung pengembangan lahan.
Sugianto menjelaskan, salah satu pengembangan lahan tersebut adalah optimalisasi pertanian di wilayah setempat, yakni meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang tadinya hanya mencapai satu kali, agar berkembang menjadi dua hingga tiga kali.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun kabupaten, serta instansi terkait lainnya, agar program tersebut berjalan lancar dan sukses dilaksanakan.
Baca juga: Petani keluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi, kata Legislator Kalteng
Baca juga: Pemanfaatan lahan rawa di Kalteng butuh Rp2,55 triliun
Baca juga: Berikut kegiatan yang dilakukan di Kalteng, terkait proyeksi lumbung pangan nasional